Oleh: Anton Hartono
INILAHCOM, Jakarta - Kapolri Jenderal Sutarman mengaku prihatin
dengan kasus tewasnya seorang anggota Brimob Detasemen B Satuan III
Pelopor, Bharada Rizki Dwi Wicaksono di Jalan Akses UI, Depok.
Sutarman
mengatakan, setiap anggota Polri yang tewas dalam bertugas akan
mendapat perhatian dari pimpinan Polri, khususnya untuk keluarga korban.
Meski demikian Sutarman tidak menyebut secara rinci bantuan apa saja
yang akan diberikan.
"Saya prihatin ada keluarga korban yang
mencari penghidupan dengan menjadi buruh cuci. Saya kira ini perlu jadi
perhatian segenap pimpinan Polri. Karena mereka rela melaksanakan tugas
negara, bahkan mengorbankan jiwa. Kita akan bantu keluarga korban, saya
turun ke kesatuan, saya ketemu dengan keluarga korban, namun mungkin
tidak terpublikasikan," jelasnya, Selasa (1/7/2014).
Seperti
diberitakan sebelumnya, Anggota Brimob bernama Rizky Dwi Wicaksono
berpangkat Bharada, tewas dianiaya sekelompok orang di kawasan
Universitas Indonesia (UI) Depok. Berdasarkan kronologi kejadian
tewasnya Bharada Rizky dari laporan yang diterima Polda Metro Jaya
menyebutkan, korban baru pulang tugas sebagai Tim Ekspedisi NKRI dan
hendak melanjutkan cuti untuk pulang ke kampung halamannya di Pasuruan,
Jawa Timur.
Pada Selasa (1/7/2014) dini hari tadi, korban
berangkat dari Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok menggunakan taksi
bernopol B 2614 BL untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta. Namun saat
melintas di kawasan UI, taksi yang ditumpanginya dihadang oleh
sedikitnya 10 orang menggunakan lima sepeda motor dan langsung menyerang
korban.
Akibatnya korban mengalami luka-luka di punggung
sebanyak lima tusukan, bagian kepala belakang dijahit, bagian jari dan
tangan mengalami robek dan bibir memar. Setelah itu, korban langsung
dilarikan ke RS Bhayangkara Brimob oleh anggota Marinir bernama Lettu
Ikpan yang kebetulan melintas. Namun sayang, nyawa korban tidak
tertolong hingga akhirnya meninggal dunia.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar