VIVANews - Calon presiden Prabowo Subianto kerap mengatakan soal indikasi kebocoran dalam keuangan dan kekayaan negara. Akibat perkataannya yang berulang itu, Prabowo diejek. Tapi, dia mengaku tidak sakit hati.
"Ada yang tidak suka saya bicara kebocoran terus. Saya diejek banyak pihak. Tidak apa apa saya tidak sakit hati," katanya di Purwokerto, Rabu 2 Juli 2014.
Dia yakin bahwa kebocoran keuangan dan kekayaan negara itu terjadi sehingga merasa wajib memberitahukannya kepada masyarakat. Menurut dia, kebocoran ini sebenarnya bisa ditanggulangi untuk kemajuan bangsa.
"Yang bilang saya baru ngomong sekarang itu jahat. Saya sudah 10 tahun keliling kabupaten/kota di Indonesia dari universitas ke universitas, selalu saya ingatkan, kalau kekayaan kita bocor dicuri. Sekarang, mereka mengejek terus," ujarnya.
Prabowo menduga ada kekuatan asing di belakang orang-orang dan kelompok yang menghujatnya.
"Mereka tidak ingin Indonesia maju. Mereka tidak ingin Indonesia bangkit. Mari kita menangkan pemilihan 9 Juli mendatang untuk membuktikan," kata dia. (ita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar