Manado (ANTARA News) - Pencarian terhadap 28 korban banjir bandang yang hilang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu (25/1), sampai saat ini belum berhasil.
Asisten II Pemerintah Kabupaten Sitaro Herry Lano, Minggu, mengatakan sampai saat ini belum satu pun korban tertemuka, sedangkan pencarian ini sendiri melibatkan pemerintah daerah, Polri dan NI.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sitaro itu mengakui tim mengelami hambatan di lapangan.
"Kendala itu antara lain, ombak yang besar serta air yang keruh akibat lumpur dari banjir bandang tersebut membuat tim pencari kesulitan," kata Herry.
Dia mengatakan, banjir bandang terjadi Sabtu kemarin sekitar pukul 09.00 WITA menyebabkan dua orang tewas, tujuh selamat dan 28 orang hilang.
Peristiwa itu terjadi saat sejumlah warga dengan menggunakan perahu berangkat dari Desa Nameng ke Ulu Siau yang jaraknya 20 km dengan waktu tempuh sekitar satu jam lebih.
"Saat di atas perahu, kemudian dikejutkan dengan datangnya banjir bandang sehingga menimpa warga," katanya.
Pemerintah telah mengevakuasi lima korban luka ke rumah sakit di Sawang, di samping memberikan bantuan kepada keluarga dari korban yang meninggal.
"Kendala itu antara lain, ombak yang besar serta air yang keruh akibat lumpur dari banjir bandang tersebut membuat tim pencari kesulitan," kata Herry.
Dia mengatakan, banjir bandang terjadi Sabtu kemarin sekitar pukul 09.00 WITA menyebabkan dua orang tewas, tujuh selamat dan 28 orang hilang.
Peristiwa itu terjadi saat sejumlah warga dengan menggunakan perahu berangkat dari Desa Nameng ke Ulu Siau yang jaraknya 20 km dengan waktu tempuh sekitar satu jam lebih.
"Saat di atas perahu, kemudian dikejutkan dengan datangnya banjir bandang sehingga menimpa warga," katanya.
Pemerintah telah mengevakuasi lima korban luka ke rumah sakit di Sawang, di samping memberikan bantuan kepada keluarga dari korban yang meninggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar