TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan spionase yang dilakukan National Agency Security (NSA) kembali dibocorkan oleh Edward Snowden. Kali ini mantan anggota NSA ini mengatakan bahwa kebocoran data pengguna oleh NSA dan badan intelijen Inggris GCHQ bisa didapat dari game Angry Birds.
Snowden menjelaskan, dalam game itu diselipkan leaky app atau aplikasi bocoran. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa membagi foto dan lokasi mereka pada sejumlah aplikasi, seperti peta, game, dan jejaring sosial pada ponsel pintar. Dari sanalah NSA dan GCHG diduga mendapat data-data pribadi pengguna.
Game Angry Bird diduga menjadi salah satunya karena game buatan Rovio ini amat populer hingga saat ini. Jika terbukti kebenarannya, ini merupakan kamuflaes yang sempurna karena tak akan ada yang menduganya. Pengguna tak akan sadar saat asyik bermain, ternyata data mereka sedang disedot oleh NSA.
Namum, sebagai pengembang, Rovio membantah kebenaran berita itu. Mereka menjelaskan hak akses dan berbagi informasi yang mereka miliki hanya digunakan untuk pembaruan permainan serta memberikan iklan yang relevan kepada konsumen.
Selain Angry Bird, aplikasi peta Google Maps juga menjadi ruang lingkup penyedotan data pribadi pengguna Internet. Namun, lagi-lagi NSA menyanggah dugaan itu dan berkata "hanya mengambil data orang yang menjadi target intelijen asing". Di lain pihak, GCHG memilih tak mau memberikan komentar untuk masalah ini.
RINDU P HESTYA | PHONE ARENA | THE HUFFINGTON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar