INILAH.COM, Jakarta - Direktorat Cipta Karya Kementerian
PU melalui program pengembangan KSK gencar membangun berbagai
infrastruktur desa. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Melalui program Regional Infrastructur for Social and Economic Development (RISE) dengan tujuan pengentasan kemiskinan, Direktorat Cipta Karya telah membangun enam sekor infrastruktur desa yakni transportasi, pendidikan, kesehatan, pemasaran dan produksi, air bersih, dan sanitasi. Pinjaman JICA sebesar Rp1,6 triliun itu menjadi utang negara yanng dibayar oleh pemerintah pusat.
"Dana hibah ini adalah pinjaman dari pemerintah Jepang melalui JICA. Pemilihan lokasi berdasarkan lanjutan dari Program Pembangunan Pedesaan di bawah naungan Kemenko Kesra," kata Budi Yuwono, Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, pada acara pembukan Ekspo Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) 2012 di Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, Selasa (18/12/2012).
Menurut dia, program KSK ini berlangsung di 34 Kabupaten yang ada di 9 provinsi yakni Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat. "Wilayah-wilayah dalam kelompok KSK ini diharapkan bisa menjadi ujung tombak pengembangan ekonomi lokal," jelas dia.
Budi menambahkan masing-masing kabupaten KSK akan memperoleh dana dukungan dari pusat sebesar Rp2 miliar. Sedangkan untuk masing-masing kecamatan akan memperoleh dana sebesar Rp1,5 miliar.
Arifin Rudiyanto, Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas memperkuat pemaparan Budi. Menurut Arifin, tujuan pemberian hibah ini adalah mengupayakan pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Arifin menjelaskan, dana yang dihibahkan itu dipakai untuk membangun enam sektor infrastruktur desa yaitu transportasi, pendidikan, kesehatan, pemasaran dan produksi, air bersih, serta sanitasi.
Seluruh kabupaten yang mendapatkan dana hibah tersebut, lanjutnya, berada di 9 provinsi. Sedangkan jumlah kecamatan yang memperoleh hibah mencapai 237 kecamatan.
Sementara itu, Dharmansyah, Bupati Bangka Belitung, menuturkan kabupatennya siap dikembangkan sebagai KSK. Menurut dia, program ini bisa meningkatkan kegiatan ekonomi lokal berbasis komoditas yang menjadi mata pencaharian masyarakat.
“Ada lima aspek yang dapat dikembangkan di tempat kami. Yaitu pengembangan komoditas unggulan, pemberdayaan pelaku usaha komoditas, infrastruktur atau sarana dan prasarana, permodalan, dan penguatan kelembagaan,” ungkapDharmansyah.
Asal tahu saja, beragam produk unggulan yang dihasilkan KSK akan dipamerkan dalam Ekspo Kawasan Strategis Kabupaten 2012 mulai Selasa (18/12/2012) ini hingga besok, Rabu (19/12/2012).
Melalui program Regional Infrastructur for Social and Economic Development (RISE) dengan tujuan pengentasan kemiskinan, Direktorat Cipta Karya telah membangun enam sekor infrastruktur desa yakni transportasi, pendidikan, kesehatan, pemasaran dan produksi, air bersih, dan sanitasi. Pinjaman JICA sebesar Rp1,6 triliun itu menjadi utang negara yanng dibayar oleh pemerintah pusat.
"Dana hibah ini adalah pinjaman dari pemerintah Jepang melalui JICA. Pemilihan lokasi berdasarkan lanjutan dari Program Pembangunan Pedesaan di bawah naungan Kemenko Kesra," kata Budi Yuwono, Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, pada acara pembukan Ekspo Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) 2012 di Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, Selasa (18/12/2012).
Menurut dia, program KSK ini berlangsung di 34 Kabupaten yang ada di 9 provinsi yakni Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat. "Wilayah-wilayah dalam kelompok KSK ini diharapkan bisa menjadi ujung tombak pengembangan ekonomi lokal," jelas dia.
Budi menambahkan masing-masing kabupaten KSK akan memperoleh dana dukungan dari pusat sebesar Rp2 miliar. Sedangkan untuk masing-masing kecamatan akan memperoleh dana sebesar Rp1,5 miliar.
Arifin Rudiyanto, Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas memperkuat pemaparan Budi. Menurut Arifin, tujuan pemberian hibah ini adalah mengupayakan pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Arifin menjelaskan, dana yang dihibahkan itu dipakai untuk membangun enam sektor infrastruktur desa yaitu transportasi, pendidikan, kesehatan, pemasaran dan produksi, air bersih, serta sanitasi.
Seluruh kabupaten yang mendapatkan dana hibah tersebut, lanjutnya, berada di 9 provinsi. Sedangkan jumlah kecamatan yang memperoleh hibah mencapai 237 kecamatan.
Sementara itu, Dharmansyah, Bupati Bangka Belitung, menuturkan kabupatennya siap dikembangkan sebagai KSK. Menurut dia, program ini bisa meningkatkan kegiatan ekonomi lokal berbasis komoditas yang menjadi mata pencaharian masyarakat.
“Ada lima aspek yang dapat dikembangkan di tempat kami. Yaitu pengembangan komoditas unggulan, pemberdayaan pelaku usaha komoditas, infrastruktur atau sarana dan prasarana, permodalan, dan penguatan kelembagaan,” ungkapDharmansyah.
Asal tahu saja, beragam produk unggulan yang dihasilkan KSK akan dipamerkan dalam Ekspo Kawasan Strategis Kabupaten 2012 mulai Selasa (18/12/2012) ini hingga besok, Rabu (19/12/2012).
Rekomendasi Untuk Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar