Jakarta (ANTARA
News) - Pemimpin Redaksi Tempo Wahyu Muryadi merasa tidak ada kesalahan
dan tidak ada yang patut dipersalahkan dalam sampul majalah edisi
terbarunya yang dipermasalahkan Rizal Mallarangeng.
"Karena itu, kami merasa tidak memiliki alasan untuk meminta maaf
karena memang tidak ada yang salah dan tidak ada hal yang patut
disalahkan dalam cover itu," kata Wahyu Muryadi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, pemuatan gambar sampul itu tidak bermaksud untuk
memojokkan dan mengaitkan Rizal Mallarangeng dengan kasus Hambalang.
Menurut dia, dalam sampul itu juga tidak disebutkan sama sekali masalah
kasus Hambalang.
Justru, kata dia, gambar pada sampul itu ingin menunjukkan
keberhasilan Mallarangeng bersaudara dalam mengarungi lautan usaha dan
berhasil mencapai kesuksesan.
"Dalam majalah terbaru itu kami juga memuat artikel tentang
keberhasilan keluarga Mallarangeng. Memang ada artikel yang membahas
tentang kasus Hambalang, tetapi sama sekali tidak mencantumkan apalagi
mengaitkan nama Rizal Mallarangeng," tuturnya.
Pemuatan gambar sampul yang dipermasalahkan Rizal Mallarangeng,
kata Wahyu, merupakan bentuk kreatifitas seni jurnalistik yang sudah
biasa dilakukan Tempo dengan melukiskan sebuah peristiwa atau sosok
secara karikatural.
"Tidak ada yang salah dengan itu. Jurnalisme ya seperti itu," ujarnya.
Wahyu mengatakan, akan menunggu surat panggilan mediasi dari Dewan
Pers untuk menyampaikan argumentasi terkait gambar sampul itu.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat Ilham Bintang
mengatakan, tidak melihat ada satu hal pun dalam gambar sampul Tempo
edisi terbaru sebagaimana digugatkan oleh Rizal Mallarangeng.
"Saya justru melihat cover itu menggambarkan kesuksesan
Mallarengeng bersaudara setelah mengarungi samudera bisnis," katanya.
Adanya simbol-simbol dolar dan poundsterling pada gambar itu, kata
dia, merupakan gambaran kemakmuran dan keberuntungan yang berhasil
diraih keluarga Mallarangeng.
Menurut dia, Rizal telah keliru menafsirkan gambar sampul itu.
Ilham mengatakan bahwa Rizal harus memahami bahwa dia sama sekali tidak
diletakkan dalam kasus Hambalang meskipun dua saudaranya, Andi Alfian
dan Andi Zulkarnain, ditetapkan sebagai tersangka dan dicekal dalam
kasus Hambalang.
"Dalam kasus itupun Tempo telah melaksanakan asas praduga tidak
bersalah. Saya menyarankan Rizal lebih baik berkonsentrasi menyelesaikan
masalah yang mendera keluarganya daripada menggugat cover Tempo,"
katanya.
Dalam sampul Tempo edisi terbaru, majalah itu menampilkan gambar
tiga Mallarangeng bersaudara yang sedang memegang gulungan dolar Amerika
dan poundsterling dengan latar belakang lautan lepas.
Rizal Mallarangeng menyampaikan gugatan terhadap Tempo kepada Dewan
Pers atas gambar sampul itu karena merasa majalah itu telah mengaitkan
dirinya dengan kasus Hambalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar