Palu (ANTARA News) -
Untuk saat ini pedagang kaki lima (PKL) bolehlah bernafas lega. Menteri
Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, menolak segala bentuk
penggusuran terhadap mereka.
"Yang dibutuhkan solusi dan pencarian tempat usaha yang mapan,
bukannya penggusuran," kata Hatta saat menghadiri apel akbar PKL di Kota
Palu, Sabtu. Rajasa adalah politisi dari Partai Amanat Nasional, ipar
dari Presiden Susilo Yudhoyono. Pada Pemilu 2014 nanti, PAN juga akan
memunculkan jagonya.
Dia juga meminta kesadaran kepada PKL untuk berjualan secara tertib dan tidak mengganggu kenyamanan warga lainnya.
"Kalau berjualan janganlah di jalan protokol atau di atas rel kereta api karena itu jelas dilarang," katanya.
Dia mengatakan PKL perlu diberdayakan dengan dibantu akses
permodalan, pengadaan tempat, atau pelatihan manajemen risiko sehingga
usahanya bisa berkembang.
Rajasa mengakui PKL, koperasi dan pedagang kecil lainnya terbukti mampu bertahan terhadap goncangan krisis ekonomi pada 1998.
"PKL dan pengusahan kecil lainnya terbukti mampu menumbang sekitar
50 persen PDB (produk domestik bruto) yang sebesar Rp9 triliun. Jadi
keberadaannya jangan dipandang sebelah mata," kata mantan Menteri
Perhubungan ini.
Hatta mengakui peran pedagang dan pengusaha kecil tidak boleh dibaikan dalam perekonomian negara.
"Selama ini kita hanya fokus kepada pedagang dan pengusaha besar
dalam membangun negara, pedagang kecil juga harus dibina," katanya.
Sebelum menghadiri apel akbar dan pencanangan Gerakan Nasional Hak
PKL, Hatta Rajasa juga menghadiri wisuda di Universitas Alkhairaat Palu
serta menjadi nara sumber pada dialog pembangunan kawasan timur
Indonesia di Kota Palu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar