Denpasar (ANTARA
News) - Pihak Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa yang terletak di
Kompleks Peribadatan Puja Mandala di Nusa Dua mengapresiasi keterlibatan
pasukan pengamanan adat (pecalang) yang turut berpartisipasi
mengamankan Hari Raya Natal.
"Kami mengapresiasi keterlibatan Pecalang yang biasanya berjaga di
barisan depan," kata Sekretaris Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa,
Alex Sani Kelen, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, hal itu merupakan bentuk toleransi antarumat beragama yang sudah terjalin baik sejak lama.
Biasanya dua orang pecalang dari Desa Adat Bualu dikerahkan untuk
ikut bertugas menjaga arus lalu lintas di sekitar komplek tempat ibadah
lima agama tersebut.
Selain pecalang, bentuk kerukunan umat lain juga ditunjukkan di
komplek Puja Mandala, yakni umat Nasrani diizinkan untuk memarkirkan
kendaraannya di halaman parkir Masjid Agung Ibnu Batutah, dan Pura
Jagatnata yang terketak dalam satu komplek.
"Mereka bantu menyediakan parkir untuk umat yang akan melaksanakan ibadah," katanya.
Dia mengatakan bahwa selain pecalang, Puja Mandala juga dijaga
aparat kepolisian dari Polsek Kuta Selatan yang berjumlah lebih dari
enam orang dan aparat TNI yang berjumlah empat orang.
Mengenai pengamanan, lanjut Alex masih sesuai dengan standar
pengamanan seperti tahun-tahun sebelumnya yang digelar di gereja dengan
total umat terdaftar sebanyak 2.700 orang.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya masih ketat juga. Sejak H min 5
aparat sudah menyisir gereja sampai ke belakang," ujar Alex.
Pengamanan selain dilakukan oleh aparat, pihak gereja juga telah
mengerahkan pengamanan petugas internal dengan dibantu dua alat "metal
detector" genggam. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar