Mataram (ANTARA
News) - Aparat kepolisian melakukan pemeriksaan antiteror di 16 gereja
dan lokasi peribadatan lainnya yang ada di Kota Mataram, Provinsi Nusa
Tenggara Barat, untuk memastikan lokasi peribadatan Natal itu steril
dari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan.
"Seperti biasa, sebelum pelaksanaan ibadat Natal semua gereja dan
lokasi peribadatan harus disterilkan agar terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan," kata Pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) Polres
Mataram, AKP Arief Yuswanto, di Mataram, Senin.
Selain 16 gereja di Kota Mataram, Gedung Narmada Convention Hall
juga dijadikan tempat peribadatan Natal umat Kristiani di ibukota
Provinsi NTB itu.
Dari 16 unit gereja di Kota Mataram itu, terbanyak berada di
wilayah hukum Polsek Cakranegara yang mencakup Kecamatan Cakranegara dan
Kecamatan Sandubaya.
Arief mengatakan, sterilisasi tempat peribadatan Natal itu dilakukan secara terpadu yang melibatkan pihak-pihak terkait.
Tim Gegana Satuan Brimob Polda NTB yang didukung fasilitas khusus
juga diturunkan untuk memastikan tempat peribadatan umat Kristiani itu
aman dari aksi teror atau aksi-aksi lainnya.
Lokasi tempat peribadatan yang sudah disterilkan selanjutnya dijaga
oleh aparat kepolisian dengan pola pengamanan terbuka maupun tertutup.
"Kami tempatkan personel di semua gereja, ada pola pengamanan
melekat di sana dan kami mengharapkan dukungan dari semua pihak. Semoga
selama perayaan Natal dan Tahun Baru hingga masa-masa mendatang,
kamtibmas di daerah ini tetap terpelihara, agar berbagai aktivitas rutin
berjalan aman dan damai," ujarnya.
Pengamanan intensif di semua gereja dan lokasi peribadat Natal
lainnya itu merupakan bagian dari Operasi Lilin Rinjani Tambora (Rintam)
2012, yang mulai digelar 22 Desember 2912 dan akan berakhir 2 Januari
2013.
Sebanyak 1.623 orang personel polri dilibatkan dalam operasi Lilin
Gatarain itu, termasuk dari Polres Mataram, yang mengedepankan fungsi
Samapta dan Satuan Lalu Lintas.
Satuan TNI dan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) juga
dilibatkan secara aktif dalam keterpaduan pengamanan Natal dan Tahun
Baru itu.
Operasi Lilin Gatarin itu mengedepankan cara bertindak refresif
didukung dengan preemtif, preventif dan kuratif atau membantu pelayanan
medis dan kesehatan, dalam upaya menciptakan situasi keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan keamanan obyek
wisata.
Sasaran operasi, selain tempat ibadah dan obyek wisata, juga
tempat-tempat strategis lainnya di bidang lalu lintas seperti pangkalan
ojek, sekolah-sekolah, universitas, kantor-kantor pemerintah dan tempat
lainnya.
Selain itu, pusat-pusat perbelanjaan seperti pasar, pertokoan,
mall, supermarket, pasar murah, pasar tumpah, pasar lainnya.
Sasaran operasi lainnya, yakni kawasan atau penggal jalan tertentu
yang rawan kecelakaan, sentra-sentra keramaian, kesemrawutan dan
kepadatan/kemacetan lalu lintas seperti di terminal bus, bandara,
pelabuhan laut/feri, sungai dan tempat pemberhentian bus.
Jumlah gereja yang menjadi sasaran pengamanan utama sebanyak 44
unit, lokasi wisata 134 unit dan lokasi tempat hiburan sebanyak 72 unit.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar