BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 02 Januari 2014

Populer Belum Tentu Elektablitas Tinggi

INILAH.COM, Jakarta - Hasil survei dari lembaga-lembaga survei terhadap figur calon Presiden lebih memperlihatkan popularitas daripada elektabilitas.

"Figur calon presiden yang populer belum tentu sejalan dengan tingkat elektabilitasnya," kata Pengamat politik dari Universitas Moestopo Beragama Rajab Ritonga, di Jakarta, Rabu (1/1/2013)..

Rajab menelaskan, selain popularitas masih ada sejumlah faktor lainnya yang menjadi indikator elektabilitas tapi belum terakomodasi dalam survei.

Indikator tersebut adalah, kepemimpinan, rekam jejak, integritas, serta kemampuan dan komitmen mengatasi persoalan bangsa.

Karena itu ia menilai, figur calon presiden maupun calon pemimpin lainnya yang populer dari hasil survei belum tentu elektabilitasnya juga tinggi pada saat pemilu.

Doktor Komunikasi ini menjelaskan, selain melihat popularitas pemilih juga akan mempertimbangkan indikator kualitatif lainnya pada saat memberikan hak suaranya pada pemilu.

Rajab mengusulkan agar tokoh-tokoh yang populer melalui hasil survei diuji kompetensinya, apakah figur tersebut populer karena rekam jejak dan prestasinya atau karena pencitraan.[ant]

Tidak ada komentar: