Oleh: Marlen Sitompul
INILAHCOM, Jakarta - Selisih elektabilitas pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa dengan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) pernah berada pada
titik terendah yaitu hanya berbeda 0,5%.
Namun sayang,
hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu tidak
dirilis ke publik. Hasil survei itu dilakukan pada akhir Juni 2014.
"Selisih
elektabilitas kedua capres pun pernah berada pada titik terendah yaitu
hanya berada 0,5% di akhir Juni 2014," kata peneliti LSI, Fitri Hari,
saat memaparkan hasil survei, di Jakarta, Senin (7/7/2014).
Bahkan, kata Fitri, selisih kedua capres ini lebih rendah dari margin of error survei saat itu yaitu 2%.
"Elektabilitas Prabowo-Hatta saat itu mencapai 43,0%. Sementara dukungan terhadap Jokowi mencapai 43,5%," katanya.
Namun,
memasuki masa tenang, survei menunjukkan terjadi kenaikan elektabilitas
Jokowi-JK. "Dukungan terhadap Jokowi-JK kembali menguat dan mampu
melebar jarak dengan elektabilitas Prabowo-Hatta," jelasnya.
Metode
survei ini adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling)
yang merupakan metode baku LSI sejak 2004 dalam melakukan survei
perilaku pemilih di Indonesia.
Survei menggunakan 2.400 responden
yang diwawancarai secara tatap muka di 33 provinsi di Indonesia. Dengan
jumlah responden tersebut, margin of error sebesar 2%.[yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar