Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan, pihaknya tidak akan melakukan negosiasi dengan setiap gerakan separatis, termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Tidak ada, tidak ada dalam bentuk apapun," katanya kepada ANTARA, usai berbuka puasa bersama dengan Komisi I DPR di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis.

Ia juga menegaskan, meski begitu TNI tidak akan gegabah menyikapi situasi di Papua meski situasi keamanan di wilayah itu cenderung naik turun dan kini kembali menghangat.

"TNI berupaya menjaga dan memelihara keamanan di Papua sebaik mungkin dengan tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat. Namun, tidak ada negosiasi dengan OPM atau gerakan separatis lainnya," katanya.

Agus menambahkan, TNI juga tidak berupaya untuk mengembalikan kekuatan militer berada di Papua. "Tidak, kita tidak melakukan itu, tidak ada penambahan kekuatan ke Papua, baik dari Jakarta maupun dari luar daerah, semuanya adalah satuan kewilayahan setempat termasuk dalam kegiatan bakti sosial di Puncak Jaya," tuturnya.

Bakti sosial itu pun bukan upaya TNI untuk bernegosiasi atau mengembalikan kekuatan penuh TNI di Papua. "Bakti sosial itu yang meminta masyarakat setempat. Kita membangun sekolah, rumah sakit, jalan dan lainnya itu kan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Panglima TNI menegaskan, penambahan kekuatan hanya dilakukan untuk pengamanan di perbatasan Papua-Papua Nugini. "Itu BKO untuk pengamanan perbatasan bukan upaya untuk ke situasi darurat militer," katanya.

Sepanjang medio 2011 penyerangan terhadap TNI oleh kelompok sipil bersenjata terus terjadi termasuk penembakan terhadap helikopter milik TNI di wilayah Puncak Jaya.

Tak hanya itu, pengibaran bendera Bintang Kejora juga masih kerap terjadi, termasuk saat peringatan HUT ke-66 RI di Abepura, Jayapura.

"Namun menghadapi itu semua kita ingatkan jajaran kita untuk tetap sabar dan berhati-hati, kita serahkan semuanya kepada jalur hukum. Itu yang kita lakukan," kata Panglima TNI.

Tentang dugaan penyelundupan senjata dari luar melalui perbatasan RI-Papua Nugini yang digunakan OPM, Agus mengatakan, "hingga detik ini kami belum menemukan senjata yang diselundupkan, kami masih menduga keras senjata-senjata yang digunakan merupakan rampasan dari TNI,".
(T.R018/M026)