BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 11 Juli 2014

Seskab Bantah Presiden SBY Sudah Beri Ucapan Selamat Kepada Salah Satu Capres

Oleh : Desk Informasi

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam membantah Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 (dua) Jusuf Kalla, bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara eksplisit telah memberikan ucapan selamat kepada pasangan Calon Presiden (Capres) – Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla, atas kemenangannya dalam hitung cepat (quick count) versi sejumlah lembaga survei.
“Tidak benar kalau ada yg katakan semalam Presiden SBY menyelamatkan kedua pasangan capres karena mengaku telah menang hasil quick count,” kata Seskab Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam49 yang telah diunggahnya beberapa saat lalu.
Pernyataan itu disampaikan Seskab Dipo Alam menanggapi pernyataan Jusuf Kalla yang dikutip sejumlah media massa online, bahwa Presiden SBY secara eksplisit memberikan ucapan selamat atas pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla karena unggul dalam hitung cepat versi lembaga-lembaga survei.
“Semalam, secara eksplisit Pak Presiden mengucapkan selamat atas hasil quick count (hitung cepat),” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (10/7).
Namun, menurut Seskab Dipo Alam yang bersama sejumlah menteri Presiden SBY menerima pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa, Rabu (9/7) malam, Presiden SBY hanya mengucapkan selamat kepada kedua pasangan Capres karena bisa melaksanakan Pemilu Presiden (Pilpres) dengan aman, damai, dan lancar.
“Semalam Presiden SBY ucapkan selamat kepada kedua pasangan Capres karena bisa laksanakan Pilpres 2014 aman,damai, dan lancar. Tidak untuk hasil quick count,” kata Seskab Dipo Alam melalui akun twitter pribadinya itu.
Menahan Diri
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, menyusul terjadinya klaim kemenangan dari kedua pasang Capres-Cawapres atas hasil hitung cepat (quick count) versi sejumlah lembaga survei, atas permintaan kedua kubu, Presiden SBY telah menerima pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa secara terpisah di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Rabu (9/7) malam.
Pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla diterima Presiden SBY terlebih dahulu pada pukul 20.20 WIB, dan dua jam kemudian pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa juga diterima Presiden SBY di tempat yang sama. Saat menerima kedua pasang Capres-Cawapres itu, Presiden SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.
Seusai pertemuan, Jokowi mengatakan, Presiden SBY menyampaikan keinginan agar semua pihak dapat mendinginkan hati dan euforia kemenangan tidak berlarut-larut, agar massa yang berada di bawah atau akar rumput juga bisa tetap dalam kondisi dingin dan sejuk.
Jokowi siap menyanggupi keinginan Presiden SBY itu, dan besok (Kamis, 10 Juli) tidak ada lagi pawai kemenangan. "Euforia kemenangan hanya sampai malam ini saja," katanya.
Sementara Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang diterima setelah pertemuan Jokowi – Jusuf Kalla mengatakan, bahwa Presiden SBY meminta kedua pasangan capres-cawapres dapat menjaga ketenangan dan menghindari konflik horizontal. "Kami katakan itu komitmen kami dari awal, kami terus-menerus menginstruksikan pada jajaran kami untuk terus tenang, sejuk, dan menahan diri," kata Prabowo.
Calon Presiden nomor urut satu itu meminta pihak yang lain jangan sampai melakukan aksi massa di lapangan, karena bisa  mengakibatkan terbentuknya perang persepsi bahwa pihak tertentu yang menang. "Situasi masih dinamis. Kita sama-sama menahan diri," katanya.
Prabowo Subianto menegaskan, pihaknya lebih mempercayakan hasil resmi KPU dibandingkan dengan hasil survei atau sejumlah media massa yang dinilai bisa merekayasa. "Kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada institusi yang berwenang yaitu Komisi Pemilihan Umum berdasarkan real count bukan quick count," katanya. (ES)

Tidak ada komentar: