BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 15 Juli 2014

Kesiapan Infrastruktur Sambut Mudik

VIVAnews - Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia tak pernah lepas dari tradisi mudik ke kampung halaman.  Selama bertahun-tahun tradisi mudik selalu identik dengan kemacetan yang mengular dan membosankan. Angkanya selalu meningkat.

Ini sesuai dengan survei Kementerian Perhubungan tentang  tingkat permintaan angkutan libur Lebaran di tahun ini, baik darat, laut, maupun udara. Data menunjukkan jumlah pemudik berpotensi naik sebesar tujuh persen dari tahun lalu.

Total pemudik di 12 provinsi yang berhasil disurvei Kemenhub meningkat dari 25.599.014 menjadi 27.894.914 orang. Pemerintah pun memperkirakan puncak arus mudik tahun ini akan terjadi pada H-3 atau tiga hari menjelang perayaan Lebaran. Lalu bagaimana dengan kesiapan jalan menghadapi arus mudik ini?

Kementerian Pekerjaan Umum mengatakan secara umum, Lintas Selatan dan jalur penghubung Lintas Utara-Selatan di Provinsi Jawa Tengah bisa dilewati dengan baik saat Lebaran nanti.

Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, Taufik Widjoyono, mengatakan hal ini dipastikan setelah pihaknya melakukan pemantauan jalur Lebaran di Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Taufik mengatakan, secara umum kondisi Lintas Selatan sudah siap dilewati. Menurutnya, kondisi perkerasan jalannya baik, dengan kecepatan waktu tempuh rata-rata 60 kilometer per jam.

"Lintas Utara-Selatan juga kondisinya memenuhi dan bahkan ada yang sangat bagus, sehingga bisa digunakan sebagai jalur alternatif dari Lintas Selatan Jalur Nasional yang cukup baik,“ jelas Taufik.

Kementerian PU telah melakukan pemantauan Jalur Penghubung Lintas Utara-Selatan Jateng serta Lintas Selatan Jateng dengan menyusuri jalan dari Tegal–Purwokerto–Yogyakarta–Magelang–Ambarawa-Semarang.

Dari hasil pantauan, kondisi jalan dari Yogyakarta sampai Magelang relatif baik dengan kapasitas yang mencukupi.

Namun, setelah Magelang, kira-kira 15 kilometer menjelang Ambarawa, ada potensi terjadi bottle neck mengingat lebar jalan yang masih 7 meter dan padatnya lalu lintas, serta banyaknya truk, sehingga kecepatan hanya sekitar 30 kilometer per jam.

Sementara itu, Jalan Lintas Timur Sumatera mulai kota Medan hingga Riau sepanjang 150 kilometer kondisinya saat ini 95 persen mantap. Dengan demikian, jalan ini siap dilalui para pemudik Lebaran tahun ini.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PU, Waskito Pandu, mengungkapkan, dia telah melakukan pemantauan ke jalan akses Bandara Kuala Namu. Sebab, ini merupakan awal Lebaran kendaraan pemudik melalui bandara tersebut.

Jalan akses non Tol Kuala Namu sepanjang 14,5 kilometer sudah dapat difungsikan dua jalur dan empat lajur. "Ada dua pembangunan yang belum rampung sepanjang akses itu, yakni fly over sepanjang 880 meter dan tujuh segmen tanah yang belum bebas," kata Pandu, seusai melakukan pemantauan di Jakarta.

Ia mengungkapkan, dia sudah mengeluarkan instruksi agar fly over itu pada H-10 bisa berfungsi.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengungkapkan pihaknya terus mendorong beberapa jalan tol agar bisa digunakan pada saat arus mudik nanti.

Dia berharap, ada jalan tol yang bersedia seperti tol Ungaran-Bawen pada Lebaran tahun lalu, yakni tanpa memungut tarif karena konstruksinya yang sudah hampir rampung.

Beberapa jalur baru juga dioperasikan pemerintah guna memperlancar arus mudik. Salah satunya, Tol Gempol-Pandaan di Jawa Timur. "Kalau tidak ada halangan, akan kami coba operasikan jalan tol Gempol-Pandaan tanpa tarif," Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak.

Ia menjelaskan, uji coba akan dilakukan pada H-7 Lebaran. Diharapkan, dengan pembukaan jalan tol baru ini bisa mengurangi kemacetan kendaraan menuju Kota Malang.

Selain itu, ia menambahkan, fly over Pasar Kembang di Surabaya, Jawa Timur, juga sudah bisa beroperasi. "Ini bisa mengurangi kemacetan saat arus mudik nanti," kata dia.

Infrastruktur lain yang bisa dimaksimalkan untuk memperlancar arus mudik adalah Seksi I Tol Mojokerto-Kertosono. Menurut Hermanto, jalur ini bisa mengurangi kemacetan di jembatan Kertosono-Nganjuk dan pertigaan Kediri.

Pengoperasian jalan tol ini dinilai akan sangat berguna. Sebab, di area ini selalu terjadi kepadatan kendaraan setiap menghadapi arus mudik.
Dihentikan Pembangunan per 1 Juli
Lain lagi dengan Lintas Pantai Utara (Pantura) yang selalu menjadi biang masalah saat Lebaran tiba. Arus mudik dan balik selalu tersendat di sana. Untuk mengantisipasi itu, proyek perbaikan jalan di lintas Pantura dihentikan pada H-30 Idul Fitri. 
“Agar tidak muncul kemacetan,” kata Kepala Bidang Bina Teknik Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyanto, Senin, 10 Juni 2014.
Hanung mengatakan, sejumlah titik di wilayah Pantura barat, seperti Kabupaten Brebes, Batang, dan Pekalongan yang masih dalam proses pengerjaan akan langsung dihentikan akhir bulan Juni.
“Ada sekitar 20 titik kerusakan jalan yang saat ini masih dalam proses perbaikan. Mulai dari penambalan sampai pembetonan,” jelasnya.

Sampai akhir Juni 2014, ia yakin mampu menyelesaikan sekitar 60-70 persen pengerjaan jalan di sejumlah titik di Pantura barat. Sisa 30-40 persen lagi, dipastikan digarap kembali usai situasi arus mudik dan balik Lebaran.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto, mengatakan pekerjaan jalan di ruas jalan nasional dihentikan sejak 1 Juli.

"Sejak H-30 yang jatuh kemarin 1 Juli, kami sudah menghentikan pekerjaan di sejumlah jalan nasional. Hal ini untuk melayani pengusaha dan pedagang untuk mendistribusikan barang-barang dan logistik agar arus barang lancar," tutur Djoko.

Ia menambahkan, target pelayanan jalan nasional pada H-30 sampai H-10 adalah untuk para pengusaha dan pedagang. Sebab, kebutuhan masyarakat di bulan puasa ini meningkat. Sementara itu, untuk H-10 lebih difokuskan guna melayani kebutuhan pemudik.

"Jadi, ada kondisi di mana saat ini kemungkinan-kemungkinan terjadinya kemacetan sudah diantisipasi. Namun, kami menyayangkan kondisi di Nagrek, di mana para pedagang di bahu jalan, kami tidak bisa menjanjikan kualitas tanahnya karena secara teknis itu tidak dibenarkan. Jadi, kami ingin sampaikan bahwa kondisi tersebut tidak diizinkan," ujar Djoko.

Namun, ada juga jalan tol yang pengerjaannya molor. Salah satunya  Jalan tol Medan-Kualanamu sepertinya masih belum bisa difungsikan pada tahun ini. Sebab, pengerjaan jalan tol yang akan membantu akses kendaraan dari Bandara Kualanamu ke Medan ini berjalan lambat.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, dikonfirmasi oleh VIVAnews, Senin 14 Juli 2014 membenarkan hal ini. "Saat ini, pengerjaan konstruksinya baru 15-20 persen," katanya.

Keterlambatan proses konstruksi ini terjadi untuk ruas tol Medan-Kualanamu yang dibangun pemerintah sebagai bantuan untuk pengelola jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi.

Dia menjelaskan, keterlambatan tersebut disebabkan beberapa hal. Tetapi, kendala utama adalah pembebasan lahan yang sedikit terlambat. Ini berdampak pada molornya waktu pengerjaan di lapangan.

Selain itu, saat awal konstruksi ada masalah, terkait pecairan pinjaman dari Tiongkok. Tetapi, saat ini, pencairan pinjaman untuk proses konstruksi sebesar Rp1,5 triliun sudah berjalan lancar. (adi)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

=RAHASIA MENHASILKAN UANG BERLIMPAH=========
=======RATUSAN RIBUH HINGGA JUTAAN RUPIAH======
====TIAP HARI DENGAN BANTUAN INTERNET=====



Jika Anda sudah capek dan lelah dengan status
P7 – PERGI PAGI PULANG PETANG PENGHASILAN PAS-PASAN
dan Anda tidak tahu harus bagaimana untuk meningkatkan
kondisi finansial Anda… maka saya minta Anda dengarkan saya.


Mungkin Anda adalah orang
yang memiliki masalah :

1.Stres
2.Butuh Uang
3 Butuh angka togel hasil ritual 100% tembus
4.ingin buka usaha sendiri
5 Memiliki Banyak Hutang
6.Penghasilan Tidak Cukup
7.selalu gagal setiap ada pekerjaan
Semua masalah bisa di atasi
Maka Anda sudah tepat sekali.
berada di sini
Anda PENASARAN Dan
Ingin Tahu Rahasianya?

AKI MANGKUBONODi Nmr (085-203-333-887) KLIK DISINI
4D berkat no ritual AKI MANGKUBONO