BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 11 Juli 2014

Saatnya Prabowo dan Jokowi Tepati Janji Tahan Diri Demi Cegah Gejolak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prabowo dan Jokowi pernah berjanji wujudkan Pilpres damai tanpa gejolak. Sekarang saat tepati janji dengan menahan diri.
Pascapencoblosan, baik pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mau pun pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), sama-sama mengklaim sebagai pemenang berdasarkan hitung cepat lembaga nya masing-masing.
Pengamat Kebangsaan Yudi Latif, Kepada wartawan usai mengisi diskusi "Meneropong Indonesia Paska Pilpres 9 Juli 2014" yang digelar di Caffee Chicis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2014), mengatakan bahwa kedua pasangan harus bisa tahan diri hingga 21 Juli mendatang Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengumumkan pemenang sebenarnya.
"Semoga kedua pihak memenuhi janjinya. Prabowo kan menyampaikan akan taat hukum kalau Jokowi menang. Jokowi juga," katanya.
Selama KPU belum mengumumkan pemenang yang sah, kedua pihak kata dia harus bisa menjaga masa nya masing-masing, untuk mengantisipasi terjadinya keributan.
"Saya percaya kebesaran jiwa dengan kedua pemimpin bangsa ini," katanya.
Ia menilai Prabowo cukup mampu menjaga suasana yang kondusif. Ia menyinggung sejumlah kampanye hitam selama kampanye, soal Prabowo yang akan membuat kerusuhan jika dinyatakan kalah. Namun sejauh ini pasangan Prabowo - Hatta tidak pernah menampakan gelagat yang memicu kerusuhan.
"Prabowo sendiri mengatakan pengikutnya untuk tidak melakukan pengerahan (masa) yang bisa memancing (kericuhan). Jokowi juga bilang perayaan sewajarnya, jangan ada di jalan-jalan," terangnya.
"Artinya dua pemimpin ini masih bisa dibilang negarawan, kita boleh bangga keduanya," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).

Tidak ada komentar: