BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 30 Juli 2014

Hasil Pilpres 2014 Terindikasi Banyak Kecurangan

Oleh: Indra Hendriana

INILAHCOM, Jakarta - Penetapan hasil rekapitulasi Pemilu presiden 9 Juli 2014 kemarin dinilai banyak kecurangan dan ditemukan indikasi kecurangan. Hal itu terlihat langkah KPU yang tetap memaksakan proses rekapitulasi hitung suara.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum Jendral Soedirman Center, H. Bugiakso melaui pesan singkat. Menurut Bugi, Bawaslu telah merekomendasikan KPU untuk melakukan pemilihan ulang di ribuan TPS di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia.

"Hasil pilpres yang penuh kecurangan masih juga dipakasakan untuk diumumkan KPU yang dapat menimbulkan pertanyaan mengapa KPU bersikap berpihak pada kandidat nomor 2 yaitu Jokowi," kata Bugiakso di Jakarta, Rabu (30/7/2014).

Karena itu, Bugiakso melanjutkan saat ini masyarakat hanya dapat berharap kepada Mahkamah Konstitusi untuk membawa keadilan dalam proses pemilu presiden sekarang.

"Mengingat pemilih Prabowo mewakili lebih dari 50 persen pemilih Indonesia menurut tabulasi Jendral Soedirman Center, maka persatuan Indonesia bisa direkonsiliasi bilamana ada keadilan dalam proses pilpres yang jujur dan adil," ujarnya.

Dengan demikian, tanpa proses yang jujur dan adil serta bisa diterima oleh masyarakat, maka sulit akan ada rekonsiliasi nasional yang dapat mewujudkan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia usai pemilu presiden 2014.

"Politik Indonesia akan berada dalam ketidak stabilan jangka pendek maupun bisa berakibat jangka panjang bila nilai-nilai keadilan tidak terwujud," tutup Bugi.[ris]

Tidak ada komentar: