BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 15 Desember 2015

Johan Budi: Saya Siap Dipilih dan Tidak Dipilih Sebagai Pimpinan KPK

Hardani Triyoga - detikNews
Jakarta - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menegaskan siap menjadi pimpinan KPK jilid IV termasuk bila terpilih menjadi Ketua. Namun, ia juga mengaku siap bila memang tak terpilih.

"Saya siap jadi pimpinan KPK. Saya siap dipilih (jadi Ketua KPK), dan siap juga tidak dipilih," tutur Johan saat uji kelayakan dan kepatutan capim KPK di ruangan Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Johan menyerahkan sepenuhnya kepada proses di Komisi III DPR. Terkait namanya yang sempat dipersoalkan karena bukan berlatar belakang hukum, ia memberikan penjelasan.

Bila memang hal ini menjadi masalah, semestinya sejak awal saat proses di panitia seleksi (Pansel) capim KPK. Justru, bukan seperti saat menjelang atau ketika uji kelayakan dan kepatutan.

"Nah, persepsinya tentang saya bukan sarjana hukum itu dicoret sejak pansel dong. Harus di awal, ketika saya ikut pansel, pansel yang coret saya," sebutnya.

Masalah ini masih terkait dalam Undang-Undang nomor 30/2002 tentang KPK soal syarat capim KPK.

"Anda enggak punya pengalaman 15 tahun bidang hukum yang menurut saya mendefinisikan 15 tahun di bidang hukum, ekonomi. Sekarang persepsi itu ada di Komisi III, komisi III yang memutuskan," ujarnya.

Dalam paparannya saat uji kelayakan, Johan mengatakan sinergisitas pencegahan dan penindakan diperlukan dalam pemberantasan korupsi. Contoh yang diajukan Johan terkait penindakan dan pencegahan KPK di sektor sumber daya alam minerba.

Sinergisitas pencegahan dan penindakan ini harus berprioritas terhadap kepentingan nasional.

"Berkaitan dengan sumber daya alam, baik itu penindakan atau pencegahan sehingga pada 2015 saja ada tambahan Rp 10 triliun," tuturnya. 

Tidak ada komentar: