BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 21 Desember 2015

Pengamat: Pertemuan Keluarga JK dengan Bos Freeport Mencurigakan

JAKARTA- Sejumlah kalangan masih menaruh curiga pada keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menemui ‎Chairman of Board Freeport McMoran James R Moffet alias Jim Bob.
Pengamat politik Uchok Sky Khadafi menganggap ada kepentingan khusus di balik pertemuan keluarga wapres yaitu  ‎Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dengan Bob tersebut.
“Pak JK mengatakan ‘apa yang salah dengan pertemuan itu’. Ya jelas salah, karena Pak JK itu Wapres. Kalau ada keluarganya yang bertemu dengan pihak Freeport tentu patut dicurigai,” kata Uchok dalam diskusi di Warung Komando, Tebet, Jakarta, Minggu (20/12).
Pertemuan Aksa serta Erwin dengan Jim Bob, sambung Uchok tak jadi masalah jika JK saat ini tidak menjabat sebagai Wapres RI. Selain itu, menurut Uchok, tidak mungkin seorang bos Freeport ingin bertemu dengan Aksa dan Erwin tanpa embel-embel JK.
“Justru ini karena masih keluarga Wapres, sehingga Freeport mau bertemu. Kalau bukan keluarga Wapres mana mau bos Freeport bertemu,” ujar Direktur Center For Budget Analysis (CBA) tersebut.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Uchok mendesak Pansus Freeport harus segera dibentuk DPR RI dan didukung penuh. Itu untuk menghindari pihak-pihak pemburu rente yang memanfaatkan peluang untuk menyokong kepentingan PT Freeport Indonesia.
JK sendiri membenarkan adanya  pertemuan tersebut.  Pembicaraan antara Aksa serta Erwin dengan Jim Bob, sambung Uchok tak jadi masalah JK saat ini tidak menjabat sebagai Wapres RI. Selain itu, menurut Uchok tidaklah mungkin Jim Bob ingin bertemu dengan Aksa dan Erwin tanpa embel-embel JK.

“Justru ini karena masih keluarga Wapres, sehingga Freeport mau bertemu. Kalau bukan keluarga Wapres mana mau bos Freeport bertemu,” ucap Direktur Center For Budget Analysis (CBA) itu.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Uchok berpendapat Pansus Freeport harus segera dibentuk DPR RI dan didukung penuh. Guna menghindari pihak-pihak pemburu rente yang memanfaatkan peluang untuk menyokong kepentingan PT Freeport Indonesia. (flo/jpnn)

Tidak ada komentar: