BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 08 April 2016

Skandal Panama Papers, Begini Pengakuan Mossack Foncessa

TEMPO.CO, Jakarta - Firma hukum yang terlibat skandal Panama Papers, Mossack Foncessa mengaku akan mengambil sikap untuk mencegah penyalahgunaan firma tersebut. Hal ini diutarakan Mossack terkait dengan penggunaan firma ini untuk keperluan penggelapan pajak.

Dalam pernyataannya yang diunggah dalam situsnya, http://mossfonmedia.com, pihak firma mengaku menyesal dengan kejadian ini. Mereka mengklaim  tak pernah menyarankan kliennya untuk menggelapkan pajak. Bahkan firma ini mengaku merupakan firma yang taat aturan.

Untuk menghindari hal serupa, firma ini mengaku akan mengambil langkah-langkah apapun untuk menghentikan penyalahgunaan. "Jika kami mendeteksi adanya kegiatan yang mencurigakan atau penyalahgunaan, kami akan segera melaporkan ke pihak yang berwajib," kata firma tersebut dalam keterangan tertulisnya seperti yang dikutip dalam situsnya, Kamis, 7 April 2016.

Firma ini juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pihak yang berwajib jika terjadi hal semacam ini. Mossack mengaku siap untuk menyediakan barang bukti yang diminta pihak yang berwenang.

Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan dokumen yang dibocorkan bernama Panama Papers. Dokumen ini berisi data penggelapan pajak dari berbagai pihak di seluruh dunia. Data ini dirilis oleh konsorsium Internasional Wartawan Investigasi (ICIJ) dan koran harian Jerman, Sueddeutsche Zeitung, pada Ahad  3 April 2016. Dokumen ini diperoleh dari sumber anonim oleh harian Jerman, Sueddeutsche Zeitung yang diambil dari firma hukum yang berbasis di Panama, Mossack Fonseca.

Sekitar 140 politikus dari lebih dari 50 negara serta selebritas tertulis di daftar. Daftar ini termasuk kepala negara, pembantu mereka, dan beberapa teman dekat dan anggota keluarga. Beberapa orang tersebut di antaranya pembantu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, kakak ipar Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson dan istrinya, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bin Abdulrahman Al Saud, Perdana Menteri Inggris David Cameron, anak kedua dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, anggota Komite Etika FIFA Juan Pedro Damiani, bintang sepak bola Barcelona dan Argentina, Lionel Messi, serta bintang film terkenal asal Hong Kong Jackie Chan. Mereka dikatakan memiliki beberapa perusahaan yang dikelola Mossack Fonseca.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Tidak ada komentar: