BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 15 April 2016

Pelaku Hipnotis Berkeliaran di Jakarta Pusat, Waspada Bila Ada yang Menyapa

Herianto Batubara - detikNews
Jakarta - Kejahatan hipnotis tengah marak. Dalam kurun waktu tak lebih dari 1 bulan, ada dua laporan hipnotis di kawasan Jakarta Pusat.

Yang pertama menimpa seorang Ibu, Dina Munthe di kawasan Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat pada 29 Maret lalu.

Dina saat itu disapa seseorang, pria dan wanita dan kemudian tak sadar. Dia kehilangan uang Rp 300 juta. (Baca juga: Jadi Korban Hipnotis dan Rugi Rp 300 Juta, Ibu Pensiunan Guru ini Syok)

Dina sudah melapor ke polisi juga mendapatkan CCTV dari beberapa pihak. Dia tersadar dan tahu-tahu ada di depan restoran cepat saji di Cikini, Jakarta Pusat.

Kemudian, dialami juga oleh perempuan pekerja kantoran, Sera (22) pada Kamis (14/4). Dia saat itu tengah berada di kawasan sekitar Megaria. Ada pria yang menyapa dan kemudian tak sadar. (Baca juga: Awas Tukang Hipnotis Gentayangan di Jakarta Pusat, Kali ini Pekerja Kantoran Jadi Korban)

Dua HP, serta uang miliknya diambil. Sera tersadar saat ditegur pelayan restoran cepat saji di Cikini. Sama seperti halnya Dina Munthe.

Dari berbagai sumber, untuk mencegah gendam atau hipnotis ada sejumlah cara. Jangan lupa berdoa saat keluar rumah. Ini akan memberikan sugesti positif. Kemudian, pikiran jangan pernah kosong di keramaian, tetap fokus.

Waspada pada orang asing yang tiba-tiba menyapa dan merasa akrab. Kesadaran tetap dijaga, apabila ada yang menepuk dan menyapa mengaku kenal. Siapa tahu pelaku sedang melakukan shock induction.

Terpenting, selalu berdoa ingat kepada Tuhan, atau bisa juga bersenandung, dan beraktivitas yang membuat tetap berpikiran positif.

 

Tidak ada komentar: