BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 14 April 2016

Akom: Negara Akan Rusak Kalau Politisi Bercita-cita Jadi Orang Kaya

Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Bakal Calon Ketua Umum Golkar Ade Komaruddin (Akom) berkunjung ke Sulsel jelang Munaslub Golkar 2016. Akom dalam paparannya, menyebut negara akan rusak bila banyak politisinya bercita-cita menjadi orang kaya.

"Seorang politikus tidak boleh bercita-cita jadi orang kaya. Negara akan rusak kalau orang seperti saya bercita-cita jadi orang kaya. Ya, kita bagi-bagi tugas saja, biar kita urus negara. Soal ekonomi cukup Pak Halim (adik Wapres Jusuf Kalla), Erwin (CEO Bosowa) dan Rosan (Ketua Kadin) yang urus," tutur Akom.

Hal itu disamapikan saat jamuan makan malam bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo di rumah dinasnya, Jalan Jend. Sudirman, Makassar, Rabu (13/4/2016) malam. Hadir nama-nama yang disebut Akom, termasuk Bambang Soesatyo.

Akom menyebutkan posisinya saat ini sebagai Ketua DPR RI dan tengah berupaya memimpin Golkar itu merupakan hasil dari upaya dan perjuangannya yang dia mulai dari level bawah.

Bagi Akom, Partai Golkar saat ini seperti perusahaan yang sudah Go Public atau perusahaan berlabel Tbk di belakang namanya. Akom berharap, dalam Munaslub nanti tidak ada lagi upaya menghalalkan segala cara untuk menjadi Ketua Umum Golkar.

"Posisi Ketua Umum itu seperti di perusahaan Go Public, sahamnya cuma 2,5 persen saja, sisanya milik kader. Jadi partai ini tidak boleh jadi milik perseorangan, agar Golkar tidak rusak karena memakan tubuhnya sendiri, yang utama adalah rekonsiliatif," ujar Mantan Ketua Umum Depinas Soksi ini.

Sementara itu, Erwin Aksa yang termasuk dalam kepanitiaan Munaslub Golkar, menyebutkan bahwa dibutuhkan dana sekitar Rp 80 miliar untuk menyelenggarakan Munaslub di Bali yang akan dihadiri sekitar 3000-4000 kader dan pengurus Golkar.

"Kalau sekedar pelaksanaannya saja di Nusa Dua mungkin cuma Rp 15 Miliar, tapi kalau digabung dengan biaya tiket, hotel dan lainnya butuh sekitar Rp 80 Miliar, makanya dipikirkan ada rencana biaya Munas ditanggung bersama oleh para calon, selain itu tujuannya agar para pemilik suara di DPD tidak terbebani dan tidak keluyuran minta dana ke kandidat," pungkas Wakil Bendahara Umum Golkar hasil Munas Bali ini.

Tidak ada komentar: