BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 13 April 2016

Masuk Daftar Panama Papers, Pertamina Klarifikasi ke Mossack

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menampik perusahaannya memakai jasa firma hukum Mossack Fonseca untuk membuat perusahaan offshore di negara bebas dari pajak. Dia menyatakan sudah meminta klarifikasi kepada Mossack sejak pekan lalu.

"Kami merasa (perusahaan offshore) itu enggak ada di daftar. Kami sedang mengklarifikasi, mengecek ke sana (Mossack Fonseca). Mungkin dari dokumen kami ada yang tidak lengkap," ujar Dwi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa malam, 12 April 2016.

Dwi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan di internal Pertamina, tidak ada satu pun dokumen yang terkait dengan firma Mossack. Begitu pula dokumen anak perusahaan Pertamina di luar negeri.

Kini Pertamina sedang menunggu hasil klarifikasi. Sembari menunggu, dia masih meminta internal Pertamina memeriksa tudingan yang termaktub dalam dokumen tertulis tersebut. "Kami masih mencari juga," ucap Dwi.

Sebelumnya, juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, juga menampik dokumen ini. Menurut dia, Pertamina termasuk wajib pajak yang patuh dengan setoran terbesar di Tanah Air. "Tahun 2015, kami bayar Rp 72,5 triliun, dan 2014 Rp 65 triliun," kata Wianda.

Sebanyak 11,5 juta dokumen Mossack yang bocor tersebut ditelisik 370 jurnalis dari 76 negara yang ikut dalam The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) sejak setahun lalu.

Tempo
merupakan satu-satunya media di Indonesia yang tergabung dalam kolaborasi lintas negara ini. Bocoran dokumen itu dipublikasikan secara serentak oleh seratus media di seluruh dunia mulai Senin, 4 April 2016.

Tempo
mendapati setidaknya ada 899 individu dan perusahaan Indonesia yang tercatat dalam dokumen itu. Selain Pertamina, perusahaan minyak lokal lain yang ada dalam dokumen tersebut adalah PT Energi Mega Persada, yang saham terbesarnya dimiliki Bakrie Group.

ROBBY IRFANY

Tidak ada komentar: