INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), Busyro Muqoddas meminta kepala daerah untuk jujur soal kekayaan
yang dimilikinya. Sebab, ketidakjujuran bisa menimbulkan kecurigaan
tentang cara kepala daerah mengumpulkan harta.
"Pejabat harus jujur melaporkan kekayaannya. Itu yang penting," kata Busyro.
Pernyataan
ini disampaikan Busyro guna menanggapi adanya pemberitaan tentang
kepala daerah yang tidak sepenuhnya jujur menyampaikan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. Misalnya baru-baru ini,
Bupati Konawe Utara Aswad Sulaiman P dituding tidak jujur soal kekayaan
yang dimilikinya. Penudingnya adalah Konsorsium Rakyat Konawe Utara
Bersatu (KRKB).
Ketua KRKB, Yen Ayas Laturumo, mengaku menemukan
rumah mewah, tiga ruko, SPBU dan 70 hektar lahan untuk kebun kelapa
sawit yang diduga milik Aswad. Bahkan, KRKB juga menyebut Aswad memiliki
mobil Hummer yang dibeli tak lama setelah dilantik menjadi bupati
Konut.
Selain itu, Aswad juga diduga memiliki mobil KIA warna hitam pelat DT 1 UY dan mobil KIA Sportage II berplat nomor DT 11 BU.
Sementara
dari data LHKPN, kenaikan harta Aswad mencapai selisih Rp 1,2 miliar.
Berdasarkan LHKPN per 31 Maret 2010, Aswad memiliki kekayaan senilai Rp
2,54 miliar. Sedangkan berdasarkan LHKPN per 30 Mei 2012 , harta Aswad
mencapai Rp 3,764.
Peneliti senior Indonesia Budget Center, Roy
Salam menyebut ketidakjujuran seorang pejabat dalam menlaporkan harta
kekayaannya dimungkinkan karena dua hal. Pertama kata dia, karena tak
ingin diketahui oleh publik. Dan yang kedua adalah adanya dugaan
penghasilan yang diperoleh dengan cara yang ilegal.
"Apalagi
menjadi kepala daerah di daerah yang kaya sumber daya alam. Kalau ada
niat untuk menutup-nutupi bisa menjadi indikasi awal ada dugaan
diperoleh yang secara ilegal," kata Roy. [ton]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar