VIVAnews
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin 27 Mei 2013
mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus mendata rumah
dinas camat dan lurah yang ada di Ibu Kota. Nantinya, rumah dinas itu
akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) dan tempat berjualan pedagang
kaki lima (PKL).
"Kami lagi kumpulkan dulu
datanya. Nanti kalau sudah selesai mau laporkan ke Pak Gubernur.
Sehingga nanti Pak Gubernur yang putuskan dibongkar atau tidak," kata
Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta.
Menurut Ahok, Pemprov DKI akan memilah-milah mana rumah dinas camat dan lurah yang harus dibongkar. Yang pasti, rumah dinas yang akan dibongkar yang sudah tua, rusak dan materialnya sudah rapuh.
"Kalau masih bagus-bagus ya tidak dibongkar. Saya belum tahu wilayahnya di mana saja. Kami mesti cek dulu. Nanti ketahuan mana yang bagus, mana yang tidak. Datanya di BPKD, karena aset ada di sana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Perubahan Status Aset Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, Hafid menyebut saat ini rumah dinas camat dan lurah yang terdata sebanyak 153 rumah. Di antaranya, 29 rumah dinas camat dan 124 rumah dinas lurah.
"Mungkin dulunya ada rumah dinas bekas camat dan lurah. Tetapi belum termonitor oleh kami. Karena hasil pendataan kemarin kami belum tahu," ujar Hafid. (Umi)
Menurut Ahok, Pemprov DKI akan memilah-milah mana rumah dinas camat dan lurah yang harus dibongkar. Yang pasti, rumah dinas yang akan dibongkar yang sudah tua, rusak dan materialnya sudah rapuh.
"Kalau masih bagus-bagus ya tidak dibongkar. Saya belum tahu wilayahnya di mana saja. Kami mesti cek dulu. Nanti ketahuan mana yang bagus, mana yang tidak. Datanya di BPKD, karena aset ada di sana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Perubahan Status Aset Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, Hafid menyebut saat ini rumah dinas camat dan lurah yang terdata sebanyak 153 rumah. Di antaranya, 29 rumah dinas camat dan 124 rumah dinas lurah.
"Mungkin dulunya ada rumah dinas bekas camat dan lurah. Tetapi belum termonitor oleh kami. Karena hasil pendataan kemarin kami belum tahu," ujar Hafid. (Umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar