INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) akan memanggil industri tambang baik pemegang Kontrak
Karya (KK) maupun Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara
(PKP2B) pasca insiden runtuhnya terowongan tambang bawah tanah di area
Big Gossan PT Freeport Indonesia.
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengemukakan, pemanggilan terhadap industri tambang pemegang KK maupun PKP2B setelah mendapatkan hasil dari tim investigasi mengenai insiden runtuhnya pelatihan tambang milik Freeport tersebut.
"Kalau investigasi penyebab dari runtuhnya terowongan tersebut, kami harapkan dalam satu-dua bulan ini selesai. Kami akan undang para pemegang KK atau PKP2B yang melakukan penambangan bawah tanah untuk berhati-hati dan mengecek ulang keselamatan, juga secara regular mengecek kondisi dari pada tambang-tambang bawah tanah itu," ujar Susilo di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (27/5/2013).
Susilo mengklaim, setiap tambang industri pasti melakukan inspeksi setiap hari di area penambangan. Karena itu runtuhan ini sekiranya memang tidak diduga sebelumnya.
"Nah, kejadian runtuhnya di area Big Gossan ini bukan untuk penambangan. Dulu tempat itu hanya untuk mengangkat hasil-hasil tambang. Kemudian sekarang dipakai untuk pelatihan," tutur Susilo. [mel]
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengemukakan, pemanggilan terhadap industri tambang pemegang KK maupun PKP2B setelah mendapatkan hasil dari tim investigasi mengenai insiden runtuhnya pelatihan tambang milik Freeport tersebut.
"Kalau investigasi penyebab dari runtuhnya terowongan tersebut, kami harapkan dalam satu-dua bulan ini selesai. Kami akan undang para pemegang KK atau PKP2B yang melakukan penambangan bawah tanah untuk berhati-hati dan mengecek ulang keselamatan, juga secara regular mengecek kondisi dari pada tambang-tambang bawah tanah itu," ujar Susilo di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (27/5/2013).
Susilo mengklaim, setiap tambang industri pasti melakukan inspeksi setiap hari di area penambangan. Karena itu runtuhan ini sekiranya memang tidak diduga sebelumnya.
"Nah, kejadian runtuhnya di area Big Gossan ini bukan untuk penambangan. Dulu tempat itu hanya untuk mengangkat hasil-hasil tambang. Kemudian sekarang dipakai untuk pelatihan," tutur Susilo. [mel]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar