INILAH.COM, Jakarta - PT Freeport Indonesia berjanji akan
memberikan beasiswa bagi anak korban runtuhnya terowongan Big Gossan,
Papua.
"Kami prioritaskan bagi keluarga 28 jiwa yang
meninggal terlebih dahulu. Kalau yang punya anak akan diberi beasiswa
sampai lulus sarjana. Saya sudah minta Freeport untuk itu," tutur
Menteri ESDM, Jero Wacik di kantor Kementerian ESDM, Rabu (22/5/2013).
Menurut
Wacik biaya yang perlu dikeluarkan Freeport adalah biaya pemakaman,
pengobatan bagi korban luka, serta akomodasi kerabat serta sanak
keluarga yang berkunjung ke tempat kejadian. Menurut data, 28 pekerja
yang meninggal diantaranya 15 sudah menikah, 13 belum menikah.
Dari
jumlah orang yang sudah menikah, jika ditotal maka ada 20 anak.
Sementara yang selamat dengan luka berat jumlah anak ada empat.
"Anak-anak ini harus diberi beasiswa. Ada yang dapat Rp1 miliar sesuai
aturan ketenagakerjaan," ucapnya.
Saat terowongan longsor
terdapat 40 orang karyawan. Namun, dari dua berhasil menyelamatkan diri
sewaktu bencana terjadi. Sebanyak 10 orang berhasil diselematkan dengan
lima luka ringan dan luka berat. Korban jiwa yang meninggal mencapai 28
orang lantaran terjebak langsung pada longsoran di lokasi proyek
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar