Jpnn
BANJIR yang melanda
wilayah DKI Jakarta membuat pasien di posko kesehatan dan puskesmas
membeludak. Tercatat, ada 22.124 pasien korban banjir yang datang
berobat.
Dari total jumlah itu, sebanyak 21 pasien
dirujuk ke rumah sakit terdekat karena membutuhkan penanganan medis
lebih lanjut. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati,
banyak warga korban banjir yang terkena penyakit dikarenakan lingkungan
yang tidak sehat.
“Penyakit muncul akibat lingkungan. Karena
lingkungan terkena banjir, maka kesehatan menjadi sangat rentan. Bagi
saya, petugas kesehatan harus benar-benar mengawasi warga, lalu dapat
membawa pasien yang sakit ke puskesmas terdekat,” ujar Dien di Balai
Kota DKI, Jakarta, Selasa (21/1).
Dijelaskannya, penyakit yang paling banyak
diderita pengungsi adalah flu, gatal-gatal, batuk pilek, diare dan
demam. Jumlah pasien yang paling banyak terjangkit kelima penyakit itu
ada di kawasan Grogol Petamburan dan Cengkareng, Jakarta Barat.
Bahkan pada Senin (20/1) lalu, jumlah
pasien banjir di Jakarta Barat mencapai 1.859 orang. Keluhannya antara
lain karena terkena sakit batuk pilek, flu, gatal-gatal, demam dan
diare.
Selain kelima penyakit itu, ada juga
pasien akibat banjir yang mengalami penyakit cukup berat sehingga harus
dirujuk ke rumah sakit. Misalnya ada pasien terkena stroke, bayi
kejang-kejang, diare berat dan asma berat.
“Rujukan sejak dari pertama banjir kita
larikan ke RS Budhi Asih, Jakarta Timur. Karena wilayah Jakarta Timur
paling banyak terendam banjir. Hingga saat ini, pasien yang dirujuk ke
rumah sakit sudah ada 21 orang,” katanya.(wok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar