TEMPO.CO, KOTA VATIKAN – Paus Fransiskus meminta
seluruh umat di dunia untuk mempererat jalinan solidaritas global dan
mengakhiri perang dalam khotbah tahun baru 2014.
»Apa yang
terjadi pada hati manusia? Apa yang terjadi pada kemanusiaan?
Sekaranglah waktunya untuk berhenti!” kata dia di hadapan puluhan ribu
umat di Alun-alun Santo Petrus, Kota Vatikan, kemarin. »Kita semua
adalah anak-anak dari Bapa surgawi, kita berasal dari keluarga manusia
yang sama dan berbagi nasib yang sama.”"Ini membuat kita bertanggung-jawab untuk bekerja sama sehingga dunia menjadi komunitas persaudaraan yang saling menghargai, menerima perbedaan satu dengan yang lainnya dan saling menjaga,” kata Paus.
Seruan Paus penting di saat korban jiwa akibat konflik di Suriah kini sudah mencapai 113.735 orang, dengan 11.420 di antaranya anak-anak.
Paus mendesak seluruh dunia mendengarkan »ratap tangis dari orang-orang yang menderita akibat perang dan kekerasan.” Dia juga berdoa agar »rekonsiliasi dan dialog akan menang melawan godaan balas dendam, kesombongan dan korupsi.”
Gereja Katolik mencanangkan 1 Januari sebagai hari kampanye Perdamaian Dunia.
Pemimpin umat Katolik, yang didapuk sebagai Tokoh Tahun 2013 oleh majalah Time tersebut, terkenal di beragam kalangan lantaran pernyataannya soal hak-hak kaum gay, kemiskinan, dan kapitalisme.
Baru-baru ini dia mengutuk kesenjangan antara kaya dan miskin. Paus Fransiskus juga mendorong gereja untuk berbuat lebih banyak lagi untuk menolong kaum miskin.
Bulan Juli lalu, Paus berusia 78 tahun itu menuai kontroversi ketika mengatakan »Memangnya saya siapa berhak menghakimi kaum gay yang punya niat baik mencari Tuhan?”
Pernyataan mengejutkan itu membuat Paus Fransiskus juga digelari Tokoh Tahun 2013 oleh majalah aktivis LGBT, The Advocate. Meski demikian, Paus juga dikabarkan shock dengan undang-undang yang mengesahkan adopsi oleh kaum gay di Malta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar