Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mencanangkan 17 proyek infrastruktur baru senilai Rp190 triliun sebagai bagian dari peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

"Jumlah proyek yang diresmikan ada 17 proyek dan merupakan bagian dari keseluruhan proyek infrastruktur yang akan dijalankan sampai 2014 senilai Rp4000 triliun," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutan peluncuran MP3EI di Jakarta, Jumat.

Hatta menjelaskan proyek tersebut dicanangkan pada empat lokasi yaitu Sei Mangke Sumatera Utara, Cilegon Banten, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat dan Timika Papua yang sumber pendanaannya berasal dari BUMN, swasta nasional, Foreign Direct Investment dan APBN.

"Groundbreaking tersebut hanyalah awal dari sejumlah kegiatan MP3I. Pada bulan dan tahun mendatang groundbreaking akan terus dilakukan, maka diperlukan tim yang solid untuk memantau agar tidak mengalami hambatan pembangunan dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas," ujarnya.

Hatta mengatakan peluncuran Masterplan ini menjadi "bussiness as not as usual" sehingga dapat mempercepat pembangunan ekonomi di seluruh tanah air secara berkeadilan dan berkesinambungan dengan membangun sinergi seluruh komponen baik pemerintah pusat maupun daerah.

"Masterplan ini diharapkan dapat menghilangkan berbagai hambatan pembangunan atau debottlenecking yang menganggu iklim dan kepastian berusaha," ujarnya.

Untuk wilayah Sei Mangke ada tiga proyek yang akan dikembangkan yaitu proyek pengembangan kawasan kepala sawit oleh PT. Perkebunan Negara III dengan estimasi nilai investasi Rp2,5 triliun.

Kedua, proyek pembangunan pusat tenaga listrik tenaga air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 (2x44 MW)di Provinsi Aceh senilai Rp1,53 triliun dan proyek Broadband Access dan Through Broadband Access Plan oleh PT. Telkom.

Kemudian, lima proyek utama di Cilegon antara lain pertama, proyek pembangunan pabrik baja modern oleh PT. Krakatau Steel dan POSCO, Korea Selatan dengan nilai investasi Rp60 triliun serta proyek gasifikasi energi untuk pemanfaatan LNG senilai Rp59 triliun.

Ketiga, proyek perluasan pabrik Stamping, Engine, Casting dan Assembling kendaraan bermotor oleh PT. Astra Daihatsu Motor senilai Rp2,4 triliun.

Keempat, proyek jalan bebas hambatan Tanjung Priok senilai Rp1,6 triliun oleh JBIC, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, PT. Angkasa Pura dan Jasa Marga.

Terakhir, peluncuran proyek chemical grad alumunium (CGA) dengan nilai investasi senilai Rp4,3 triliun di Sanggau, Kalimantan Barat.

Wilayah berikutnya di Lombok Timur juga dikembangkan empat proyek yaitu Waduk Pandan Duri dengan perkiraan investasi Rp728 miliar, Bendungan Titab senilai Rp481 miliar, Perluasan Bandara Ngurah Rai senilai Rp1,94 triliun dan Penerbangan jalur baru Garuda Indonesia ke 13 kota di Indonesia Timur.

Sedangkan pada wilayah Timika, empat proyek yang akan dikembangkan adalah proyek jalan raya Timika-Enarotali sepanjang 135 km senilai Rp600 miliar, kemudian pembangunan jalan raya Merauke-Waropko sepanjang 600 km senilai Rp1,2 triliun.

Kemudian, proyek pertambangan dan pabrik pengolahan nikel dan kobal senilai Rp50 triliun dan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 150 kwp dan 200 kwp.