BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 27 Mei 2011

Tol Dalam Kota Dibuka Sementara untuk Truk

Masuknya truk ke Jalan Tol Dalam Kota diputuskan dalam rapat Menko Perekonomian.

VIVAnews - Molornya keputusan rapat mengenai pembatasan operasional kendaraan berat diperkirakan tidak dapat membendung rencana aksi mogok massal yang akan dilakukan Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) hari ini, Jumat 27 Mei 2011.

Dalam rapat yang digelar di Kementeian Perekononomian menghasilkan keputusan sementara bahwa Jalan Tol Dalam Kota dibuka sementara waktu untuk kendaraan berat.

Namun keputusan sementara ini tidak dapat menghentikan persiapan aksi mogok massal yang akan dilakukan pengendara truk yang telah disiapkan sejak kemarin. Aksi mogok massal ini akan dilakukan di tiap pol angkutan berat.

Sedikitnya ada 16 ribu unit truk yang dipastikan akan stop beroperasi. Aksi mogok massal ini merupakan salah satu bentuk protes terhadap kebijakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya yang tetap melanjutkan kebijakan itu meski sudah ada keputusan Menteri Perhubungan RI bahwa pembatasan truk dicabut.

Menurut Eka Sari Lorena Soerbakti, Ketua Umum Organda, tidak diberlakukannya pembatasan jam operasional truk tidak dapat menjamin aksi mogok massal berhenti.
"Kemungkinan untuk wilayah DKI Jakarta akan tetap mogok. Doakan saja supaya tidak banyak," ujar Eka Sari.

Rapat bersam untuk membahas pembatasan truk akan dilakukan lagi mulai pukul 14.00 WIB. Dan diharapkan ada keputusan yang tetap mengenai kebijakan pembatasan truk ini.

Menurut Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ada lima indikator keberhasilan yang telah dicapai selama pembatasan operasional kendaraan berat.

Pertama, kecepatan kendaraan di Jalan Tol Dalam Kota meningkat hingga 34,53 km per jam.

Kedua, jumlah penumpang angkutan umum khususnya busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) meningkat hingga 44 ribu penumpang per hari. Sejak kebijakan pembatasan diuji coba, angkutan umum mengalami peningkatan pendapatan. Biasanya hanya tiga rit kini menjadi lima rit per hari.

Ketiga, polusi kendaraan di jalanan ibu kota menjadi berkurang. Sesuai dengan isu nasional yang diangkat yaitu Go Green.

Keempat, pengunaan bahan bakar berkurang sehingga subsidinya juga berkurang dan hemat.

Kelima, produktivitas kerja per individu meningkat karena kemacetan mulai berkurang.  (umi)

Tidak ada komentar: