Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina EP masih menangani semburan gas yang terjadi di Sumur JTA 122, Kelurahan Juata Krikil, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kaltim.

Manajer Humas Pertamina EP Agus Amperianto di Jakarta, Kamis mengatakan, semburan yang terjadi sejak Rabu (30/10) pukul 18.30 WIB tersebut mengeluarkan air, pasir, dan gas.

"Ketinggian semburan sempat 25-30 meter akibat dari besarnya tekanan bawah permukaan yang berkisar sekitar 700 psi. Namun, saat ini sudah kurang dari 10 meter," katanya.

Menurut dia, Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Pertamina EP langsung menangani begitu semburan keluar.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah mengevakuasi seluruh pekerja dan peralatan, mengisolasi lokasi, dan menanggulangi semburan.

"Upaya lanjut yang dilakukan untuk pengamanan lokasi sekitar sumur adalah pemasangan `oil boom`, pembuatan `pit`, dan `waterlack`", katanya.

Lokasi sumur JTA 122 terletak cukup jauh dari pemukiman warga, namun tetap diberlakukan radius jarak aman sejauh 100 meter, karena sumur masih mengeluarkan semburan.

Agus mengimbau warga untuk sementara waktu tidak mendekati lokasi sumur, karena sedang dalam penanganan tim.

"Kami mohon maaf kepada warga masyarakat di sekitar lokasi atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kejadian ini, kami terus berupaya agar semburan sumur JTA 122 dapat dikendalikan," ujarnya. (K007)