BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 20 Mei 2015

Pengalaman Pedagang Bubur Masak Beras Plastik

VIVA.co.id - Dewi Septiani, pedagang bubur di Kawasan Mutiara Gading Timur, Bekasi, tidak menyangka beras yang didapat dari langganannya adalah beras plastik.

Kata Dewi, sejak pertama kali membeli beras, baru kali ini dia mendapati beras yang "aneh" setelah dimasak. Dewi biasa membeli beras dengan jenis yang sama di agen beras langganannya seharga Rp8.000 per liter.

"Dari pertama saya beli beras, baru kali ini saya menemukan beras seperti ini," kata Dewi saat berbincang dengan tvOne, Selasa 19 Mei 2015.

Dewi mengaku bingung saat memasak beras yang dibeli dari agen langganannya. Padahal, beras yang dibeli Rabu 13 Mei 2015, seperti biasanya, jenis Setra Ramos seharga Rp8.000 per liter.
Namun, keanehan itu terjadi ketika dia memasak beras untuk membuat bubur. Beras matang tidak sempurna. Tidak seperti biasanya.

"Kenapa saya bilang ini beras sintetis, bahwa sudah tersebar informasi ada beras sintetis dari China. Setelah saya teliti, dari kemiripan, ciri-cirinya sama," ujar Dewi.

Dewi lantas menjelaskan ciri-ciri beras palsu yang dia masak. Ketika matang, beras tidak matang sempurna, menggumpal. "Pada saat dimakan, lengket di gigi atau mulut. Kalau beras asli benar-benar lembut," kata Dewi.

Dia juga melihat, beras plastik tampak polos. Berbeda dengan beras asli yang terlihat ada seratnya.
Bahkan, lanjut Dewi, adiknya yang sempat memakan nasi dari beras yang dibelinya itu, mengeluhkan sakit perut.

"Adik saya sempat makan beberapa sendok. Dia sempat mengeluh, kok rasanya lain di mulut. Setelah dia makan agak perih perutnya. Saya bilang, sudah jangan dimakan lagi. Akhirnya saya pakai beras yang baru," ujar Dewi.

Tidak ada komentar: