BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 18 Mei 2015

Harga Minyak Mulai Stabil, AS Kurangi Pasokan

Oleh : Raden Jihad Akbar
VIVA.co.id - Setelah mengalami kenaikan, harga minyak dunia menurun pada akhir pekan lalu. Meski demikian, stabilitas harga sudah mulai terjadi karena pada penutupan pasar komoditas, Jumat lalu, minyak dunia dipatok lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. 

Dikutip dari Reuters, Senin 18 Mei 2015, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Juni ditutupp turun 19 sen menjadi US$ 59,69 per barel. Sementara itu, minyak Brent untuk perngiriman Juli dijual 10 sen lebih tinggi yaitu US$67 per barel atau lebih rendah satu persen dibanding awal sesi pekan lalu. 

Harga minyak tetap stabil karena perusahaan jasa pengeboran minyak Baker Huges melaporkan bahwa pasokan minyak dunia dari ladang minyak di Amerika Serikat (AS) mulai berkurang saat ini. Hal itu menunjukkan bahwa tren penurunan harga minyak dunia akan segera berakhir setelah jatuh sebesar 60 persen dari Juni tahun lalu. 

Penurunan itu terjadi karena investor terus menutup mata pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. 

Turunnya pasokan minyak AS terlihat dari berkurangnya rig yang saat ini dioperasikan. Jumlah rig yang beroperasi selama delapan minggu terakhir berkurang 660 unit, Saat ini rig yang dioperasikan sebanyak 1.531 unit. 

Badan energi internasional mengatakan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) saat ini memompa dua juta barel minyak per hari lebih dari kebutuhan dunia. Sedangkan, Lembaga Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, stok dunia meningkat 1,95 juta barel per hari pada kuartal ini dan akan terus meningkat setidaknya sampai 2016.

Analis mengatakan, konsumsi minyak AS akan diperkirakan akan meningkat. Jika tidak ada gangguan tak terduga seperti bencana alam dan beberaa hal lainnya, produksi minyak global akan berjalan dengan baik.

"Tentu, permintaan bensin AS menguat, tapi kami masih memiliki hampir 485 juta barel dalam persediaan minyak mentah. Itu satu ton pasokan," kata Chris Jarvis pada Caprock Risk Management di Frederick, Maryland.

Tidak ada komentar: