BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 20 Mei 2015

Cerita Mendebarkan Mas Tato, SAR DIY saat Evakuasi Erri dari 'Blank 50'

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Jakarta - Andry Susanto (32) atau akrab disapa Tato termasuk salah satu relawan yang turun ke kawah Merapi untuk mengevakuasi jenazah Erri Yunanto (21), mahasiswa Univesitas Atma Jaya Yogyakarta. Anggota SAR DIY itu mengaku sempat deg-degan sebelum masuk kawah. Ini cerita lengkapnya.

Saat berangkat ke Merapi pada hari Sabtu (16/5) lalu, Tato dan teman-teman sudah menyusun beragam rencana. Termasuk soal siapa yang nanti masuk kawah. Sebagian mengajukan diri, sebagian ditunjuk berdasarkan kemampuan dan kesiapan.

Sesampai di puncak Merapi, tim evakuasi dari berbagai organisasi sudah berkumpul. Masing-masing berbagi peran. 6 Orang di antaranya masuk ke kawah saat temperatur kawah memungkinkan. Karena medannya vertikal, tim kecil ini menggunakan tali layaknya panjat tebing. Mereka turun perlahan hingga di titik 'blank 50'.

"Blank 50 ini merupakan titik teraman. Jaraknya 50 meter dari kawah atau 150 meter dari bibir kawah," kata Tato kepada detikcom melalui telepon, Rabu (20/5/2015).

"Sempat deg-degan juga. Tapi karena sebelumnya kondisi sudah dipantau (dengan drone dan kamera thermal), kami tenang," imbuhnya.

Dari titik blank 50, salah satu anggota tim turun lagi dengan menggunakan masker dan tabung oksigen. Ternyata asap sulfatara tidak terlalu pekat, sehingga posisi jenazah Erri bisa diketahui. Kemudian tim di bibir kawah diminta menurunkan tali untuk mengangkat jenazah.

"Ini evakuasi paling sulit, sebelumnya saya tidak pernah mengevakuasi korban di kawah. Semoga ini pertama dan terakhir," jelas Tato.

Senin (18/5), jenazah Erri diikat. Kemudian keesokan harinya diangkat dengan tali. "Kami bersyukur tidak ada halangan, semua lancar," kata Tato.

Bagi banyak orang, aksi Tato dan relawan termasuk heroik. Tapi Tato tak mau disebut seperti itu. Ia mengaku hanya menjalankan tugas. Menurut dia, tidak ada yang lebih membahagiakan selain suksesnya evakuasi. Usai evakuasi, tidak ada perayaan khusus di kantornya. Tato pulang ke Yogyakarta bersamaan dengan pemakaman Erri di Sleman, Selasa (19/5) malam.

"Nggak, nggak liburan. Ini (saya) di rumah. Cukup ketemu keluarga saja sudah senang," tutup lajang yang di Kantor SAR DIY biasa menangani dokumentasi ini.

Tidak ada komentar: