BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 22 Mei 2015

Menteri Yohana: 5 Anak Utomo dan Iin Harus Tetap Sekolah

Ferdinan - detikNews
Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise berharap 5 anak yang ditelantarkan orangtuanya di Cibubur, tetap bersekolah. Faktor kesehatan dan psikis juga harus tetap dijaga.

"Kita pertama harus memberi rasa aman pada anak itu dan harus sekolah, dan juga kesehatan mereka harus dijaga," kata Menteri Yohana di kantor Kementerian PPPA, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2015).

Soal pencabutan hak asuh, Menteri Yohana menegaskan butuh kajian dan proses panjang. Harus dipastikan kedua orangtua yang menelantarkan 5 anaknya yakni Utomo dan Iin memang tidak layak lagi mengasuh anak sebagaimana ketentuan perlindungan anak.

"Kita perlu kajian dulu, kita harus lihat kedua orangtuanya apakah sehat. Kita lihat latar belakangnya, sosial ekonominya, pendidikannya, apakah ada latar belakang kasus-kasus lainnya yang tidak memungkinkan untuk urus anak ini. Apakah mental mereka cukup baik, normal atau tidak," sambung Yohana.

Bila pun hak asuh orangtua dicabut, keluarga dekat kelima anak tidak serta merta bisa mendapatkan hak asuh. "Namun kita kaji lagi keluarga dekat, apakah sesuai dengan UU Perlindungan Anak, kalau tidak bisa, lari ke negara, Kementerian Sosial," sambungnya.

Yohana mempercayakan penanganan perkara ortu penelantar anak ke Polda Metro Jaya. Saat ini Utomo dan Iin sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam penggeledahan pekan lalu, polisi menemukan paket sabu yang tersimpan dalam amplop, bong dan alumunium foil di rumah Utomo-Iin.

"Masalah kedua orangtua itu sedang dalam proses, yang jelas sekarang kan sudah ditahan. Jadi itu urusan polisi, jadi ini kayanya ada double (kesalahan) sudah melanggar perlindungan anak, dan juga mungkin narkoba. Jadi biarlah kita beri kesempatan dulu, jadi masalah anak ini adalah masalah keluarga mereka," sambung Yohana.

Tidak ada komentar: