Rina Atriana - detikNews
Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons
santai penyebutan Presiden RI ke-3 BJ Habibie sebagai 'the dog of
imperialism' oleh mantan menteri Malaysia di koran negara sahabat
tersebut. JK melihat itu sebagai pertanda kebebasan pers.
"Ya karena seperti itu.. hahaha, kita juga sering begitu. Indonesia lebih bebas lagi ngomongnya," kata JK sembari tertawa.
Hal
ini disampaikan Jk di Masjid Sunda Kelapa, Jl Taman Sunda Kelapa,
Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2012). Mantan Ketua Umum Golkar ini
'ikut serta' dalam fenomena tanggal cantik 12-12-12. JK menjadi saksi
akad nikah putri dari politisi Golkar (alm) Syamsul Muarif, Ida Zuraida.
Kembali
ke persoalan penyebutan 'the dog of imperialism', JK memandang
munculnya pernyataan keras tersebut di koran Malaysia adalah bagian dari
kebebasan pers. Tentu ada hak jawab jika memang diinginkan.
"Kebebasan
pers di mana-mana, tidak dimarahin, tapi dijawab kan. Dijelaskan.
Begitu kan UU pers kita, kalau begitu ya dijawab," katanya.
Di
rubrik RENCANA di koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012,
mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin menulis dengan judul
"Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim". Di media yang dikontrol
langsung pemerintah itu, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok
egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa.
Zainuddin mengawali
tulisannya dengan mengatakan 'Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin
Jusuf Habibie yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling
tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi
tetamu kehormat kepada Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim
baru-baru ini. Beliau diberikan penghormatan untuk memberi ceramah di
Universiti Selangor (Unisel).'
Sekadar diketahui, hubungan
Habibie dan Anwar cukup akrab. Anwar -- yang hendak mengikuti Pemilu
Malaysia 2013 -- mengundang Habibie berbicara ke Universitas Selangor
pada Kamis 6 Desember 2012 lalu. Kunjungan itu sebagai balasan atas
kedatangan Anwar Ibrahim di Jakarta pada 28 November 2012 untuk
menghadiri 'Celebrating The Habibie Center's 13th Anniversary and
Democracy Take-Off? The BJ Habibie Period. Anwar Ibrahim, mantan Wakil
PM Malaysia, memuji Habibie dengan menyebut era Habibie yang singkat
membawa perubahan besar di Indonesia.
BJ Habibie telah membaca
artikel Zainuddin di koran yang merupakan corong pemerintah tersebut dan
hanya tertawa saja. Kini Utusan Malaysia memblokir link kolom yang
dipandang 'menghina Habibie' tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar