Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan
pembatasan jumlah kendaraan bermotor yang melintas di Ibu Kota tahun
depan. Pembatasan itu melalui metode pelat nomor ganjil-genap. Gubernur
DKI Joko Widodo mengaku siap memberi contoh kepada warganya dalam
mentaati aturan baru itu.
"Iya dong, memberi contoh. Kan naik
sepeda bisa, naik Kopaja bisa. Kenapa tidak? Kalau ada yang mau boncengi
saya juga boleh, kenapa tidak?" kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2012).
Menurut
Jokowi, persiapan pendukung kebijakan ini telah dilakukan dengan
penambahan jumlah armada bus TransJakarta. Penambahan tersebut dianggap
mampu meminimalisir hingga 50 persen jumlah kendaraan pribadi yang
melintasi Jakarta.
"Busway kan tahun depan sudah sampai Januari
2013, 200 bus. Kemudian Juni-Juli 2013 tambah lagi paling tidak 600 bus
kan nambah terus. Metromini dan Kopaja-nya tambah lagi 1.000 bus, kan
tambah terus," ujar Jokowi.
Penambahan armada bus tersebut akan
dilakukan bersamaan dengan penerapan pembatasan kendaraan pribadi
bernopol ganjil genap. "Jadi bebarengan, kalau tidak kita mulai kapan
akan hilang kemacetan di Jakarta. Memang ini radikal tapi harus punya
keberanian," imbuh Jokowi.
Jokowi menyebutkan pemberlakuan ini
juga berlaku untuk kendaraan pejabat. Namun ketika ditanya apakah
termasuk mobil berplat RI 1, Jokowi tertawa.
"Hahaha.., ya ndak dong. Saya, pejabatnya saya," ujar Jokowi sambil tersipu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar