Jakarta (ANTARA
News) - Komisi Kepolisian Nasional meminta Kepala Kepolisian Daerah
Sumatera Utara bertindak cepat mengamankan sejumlah orang yang diduga
terlibat dalam pengeroyokan terhadap Kapolsek Dolok Panribuan Polres
Simalungun, Ajun Komisaris Polisi A Siahaan, yang tewas dihakimi ketika
menggerebek praktik perjudian.
"Tangkap pelaku pembunuhan dan
orang yang provokasi massa yang menyebabkan kapolsek dibunuh," kata
anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan di Jakarta, Kamis.
Seperti diketahui, Kapolsek Dolok Panribuan Polres Simalungun Ajun
Komisaris Polisi A Siahaan menggerebek kawasan perjudian di Desa Dolok
Saribu, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun, Sumut, Rabu (27/3) malam
bersama tiga anak buahnya.
Para pelaku melarikan diri, namun sialnya oleh istri salah seorang
pelaku, Siahaan diteriaki maling. Bersama tiga anak buahnya, Siahaan
berusaha kabur menggunakan mobilnya. Malangnya, mobil itu terperosok ke
parit di Desa Buntu Bayu Pane Raja, katanya.
"Kompolnas akan
datang ke Polda Sumut pada hari Sabtu (30/3) untuk investigasi berbagai
hal yang terkait kasus tersebut," kata Edi.
Kompolnas mengusulkan agar penghargaan dari pimpinan Polri kepada
keluarganya karena dia tewas saat melaksanakan tugas. "Kapolsek layak
dapat kenaikan pangkat istimewa," kata Edi.
Kompolnas juga prihatin maraknya segala bentuk perjudian di Sumut dan
selama ini mendapat pembiaran dari aparat penegak hukum, katanya.
"Judi begitu subur hidup di Sumut dan harus segera diberantas habis," kata Edi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar