Sukma Indah Permana - detikNews
Jakarta - Belakangan pemberitaan diramaikan oleh ulah
para hakim nakal. Terakhir, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung,
Setyabudi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menerima
suap. Padahal gaji hakim belum lama ini naik. Lalu apa yang kurang?
"Nggak
ada pengaruh dari gajinya (naik), kalau memang mentalnya bobrok, ya
bobrok saja. Upaya tunjangan, pengaruhnya belum banyak. Nafsu untuk
memperkaya diri sendiri masih ada," ujar sosiolog dari Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Musni Umar kepada detikcom, Sabtu
(23/3/2013) malam.
Menurutnya, banyaknya hakim nakal menjadi
bukti bahwa mafia peradilan memang banyak bergentayangan di Indonesia.
"Dilakukan hakim, jaksa, dan pengacara. Segitiga ini berlau, mereka ini
yang memainkan," lanjutnya.
Untuk itu, Mahkamah Agung (MA) diharapkan dapat melakukan fungsi pembinaan dan pengawasannya dengan maksimal.
"Terutama
hakim muda. Kalau penerimaan (hakim) masih ada suap, maka pasti akan
melahirkan hakim yang mentalnya bobrok lagi," tutur Musni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar