BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 20 Mei 2013

LP Sukamismin dan Cipinang Disidak Wamenkum, Tak Ada Koruptor Keluyuran

Arifin Asydhad - detikNews

Jakarta - Saat sidak (inspeksi mendadak) ke Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang, Wamenkum HAM Denny Indrayana tidak menemukan napi atau tahanan kasus korupsi yang keluar tahanan. Semua napi dan tahanan tidur di dalam selnya.

Denny sidak ke Lapas Sukamiskin Bandung pukul 23.00 WIB Sabtu (18/5/2013) hingga 01.30 WIB Minggu (19/5/2014). Sedangkan Denny melakukan sidak ke Rutan Cipinang pada pukul 03.30 WIB hingga 05.30 WIB, Minggu (19/5/2013). Sidak dilakukan terutama untuk mengecek sel para napi dan tahanan kasus korupsi.

Sidak ini salah satunya juga untuk mengecek informasi Ketua KPK Abraham Samad bahwa ada napi kasus korupsi yang sering keluyuran dan tidur di luar Lapas dan Rutan. Namun, hasil sidak Denny ke Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang, tidak ada satu pun napi dan tahanan korupsi yang keluyuran alias semua napi dan tahanan kasus korupsi berada di dalam sel.

Denny melakukan sidak hanya ditemani ajudan dan salah seorang stafnya. Sidak diikuti beberapa wartawan. Rombongan tidak dalam jumlah banyak. Sidak bersifat kedap. Denny baru memberitahu target sidak kepada wartawan sesaat sebelum rombongan berangkat dari Jakarta pada pukul 19.00 WIB. Sebelum menuju Bandung, Denny memberikan briefing kepada rombongan selama setengah jam. Menurut Denny, demi efektivitas sidak, maka sidak dilakukan pada saat jam tidur, dari pukul 23.00 hingga subuh.

Tiba di Lapas Sukamiskin sekitar pukul 23.00 WIB, Denny menemukan pagar pintu gerbang Lapas Sukamiskin tergembok rapat. Akhirnya Denny dan ajudan melompat pagar untuk masuk area Lapas. Sampai akhirnya, petugas Lapas membukakan pintu masuk ke dalam Lapas. Para petugas tampak terkejut dengan kehadiran Denny.

"Ada napi yang keluar?" tanya Denny kepada para petugas. "Tidak ada pak, siap. Semua ada di sel," kata Kepala Kesatuan Pengamanan (KKP) Lapas Sukamiskin Teguh Wibowo. "Maaf pak, saya tadi baru saja pulang tidak lama sebelum bapak ke sini," kata Teguh yang baru tiba di Lapas itu.

Denny lantas meminta data napi dan tahanan yang ada di Lapas Sukamiskin. Dari data yang disodorkan, di Lapas Sukamiskin terdapat 455 napi dan tahanan, dari kapasitas 552 orang. Dari 455 tahanan, terdapat 273 napi kasus korupsi. Saat ini Lapas Sukamiskin memang sudah ditetapkan menjadi Lapas untuk para napi kasus korupsi.

Di antara para napi kasus korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin, terdapat beberapa nama yang selama ini menghiasi pemberitaan, baik berkasus di KPK maupun Kejaksaan. Di blok barat atas, antara lain terdapat Fahd Al Fouz (kasus korupsi proyek Al Quran), Haposan Hutagalung (kasus pajak), Wafid Muharam (kasus suap Wisma Atlet), Bahasyim Assifie (kasus pajak), mantan Mendagri Hari Sabarno, dan Anggodo Widjojo.

Di blok timur atas, antara lain terdapat Widjanarko Puspoyo, Gayus Tambunan, Eddi Widiono, Andrian Waworuntu, dan mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin. Di Blok utara atas, antara lain terdapat Putranefo Alexander. Dan di blok selatan atas, antara lain terdapat Cirus Sinaga.

Tidak semua sel kasus korupsi diperiksa, karena keterbatasan waktu. Denny mengecek beberapa napi yang selama ini menjadi sorotan. Para napi yang dicek adalah Nazaruddin, Gayus Tambunan, Andrian Waworuntu, Anggodo Widjojo, Agusrin M Najamuddin, Widjanarko Puspoyo, dan seorang napi bernama Hartono.

Semua napi yang dicek itu berada di dalam selnya masing-masing. Semua bersedia ditemui dan digeledah kamarnya. Hanya Nazaruddin yang tidak mau ditemui. "Maaf saya sedang istirahat," kata Nazaruddin dengan suara khasnya dan hanya memperlihatkan matanya dari lubang pintu. Namun, Nazaruddin sempat berkomunikasi sekitar 5 menit.

Sedangkan Gayus Tambunan bersedia ditemui dengan syarat tidak disorot kamera. Namun Gayus sempat menyampaikan curhatnya agak lama. Dia juga menegaskan selama ini tetap berada di sel, kecuali kalau sakit dan memerlukan pengobatan di luar. "Saya apa adanya. Kalau saya sakit, ya saya bilang sakit," kata Gayus saat disinggung mengenai dirinya yang sempat dirawat di RS Santosa, Bandung beberapa waktu lalu.

Dari Lapas Sukamiskin, Denny Indraya kemudian bergerak ke Jakarta lagi menuju Rutan Cipinang. Tiba di Rutan Cipinang sekitar pukul 03.30 WIB. Tidak ada penjaga berada di pos di dekat pintu masuk Rutan. Akhirnya ajudan Denny dan staf Kemenkum HAM membuka pintu secara paksa dengan alat seadanya.

Di Rutan Cipinang, Denny Indrayana mengecek sejumlah sel, antara lain sel mantan Ketua DPRD Jateng Murdoko, pegawai Ditjen Pajak Eko Damaryanto, dan tersangka kasus suap impor sapi Arya Abdi Effendy.

Ada sekitar 8 napi dan tahanan yang dicek Denny dan semuanya berada di dalam sel tahanan. Tidak ada yang tidur di luar sel. Kepala Rutan Cipinang Rochkidam dan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Christo Victor juga memastikan semua napi dan tahanan kasus korupsi berada di dalam sel. Dari data yang ada di Rutan Cipinang, hanya ada 4 napi yang sedag dirawat di RS Polri Kramatjati dan RS Pengayoman. Namun, keempatnya bukan napi atau tahanan kasus korupsi.

Tidak ada komentar: