Arifin Asydhad - detikNews
Jakarta - Saat sidak (inspeksi mendadak) ke Lapas
Sukamiskin dan Rutan Cipinang, Wamenkum HAM Denny Indrayana tidak
menemukan napi atau tahanan kasus korupsi yang keluar tahanan. Semua
napi dan tahanan tidur di dalam selnya.
Denny sidak ke Lapas
Sukamiskin Bandung pukul 23.00 WIB Sabtu (18/5/2013) hingga 01.30 WIB
Minggu (19/5/2014). Sedangkan Denny melakukan sidak ke Rutan Cipinang
pada pukul 03.30 WIB hingga 05.30 WIB, Minggu (19/5/2013). Sidak
dilakukan terutama untuk mengecek sel para napi dan tahanan kasus
korupsi.
Sidak ini salah satunya juga untuk mengecek informasi
Ketua KPK Abraham Samad bahwa ada napi kasus korupsi yang sering
keluyuran dan tidur di luar Lapas dan Rutan. Namun, hasil sidak Denny ke
Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang, tidak ada satu pun napi dan
tahanan korupsi yang keluyuran alias semua napi dan tahanan kasus
korupsi berada di dalam sel.
Denny melakukan sidak hanya ditemani
ajudan dan salah seorang stafnya. Sidak diikuti beberapa wartawan.
Rombongan tidak dalam jumlah banyak. Sidak bersifat kedap. Denny baru
memberitahu target sidak kepada wartawan sesaat sebelum rombongan
berangkat dari Jakarta pada pukul 19.00 WIB. Sebelum menuju Bandung,
Denny memberikan briefing kepada rombongan selama setengah jam. Menurut
Denny, demi efektivitas sidak, maka sidak dilakukan pada saat jam tidur,
dari pukul 23.00 hingga subuh.
Tiba di Lapas Sukamiskin sekitar
pukul 23.00 WIB, Denny menemukan pagar pintu gerbang Lapas Sukamiskin
tergembok rapat. Akhirnya Denny dan ajudan melompat pagar untuk masuk
area Lapas. Sampai akhirnya, petugas Lapas membukakan pintu masuk ke
dalam Lapas. Para petugas tampak terkejut dengan kehadiran Denny.
"Ada
napi yang keluar?" tanya Denny kepada para petugas. "Tidak ada pak,
siap. Semua ada di sel," kata Kepala Kesatuan Pengamanan (KKP) Lapas
Sukamiskin Teguh Wibowo. "Maaf pak, saya tadi baru saja pulang tidak
lama sebelum bapak ke sini," kata Teguh yang baru tiba di Lapas itu.
Denny
lantas meminta data napi dan tahanan yang ada di Lapas Sukamiskin. Dari
data yang disodorkan, di Lapas Sukamiskin terdapat 455 napi dan
tahanan, dari kapasitas 552 orang. Dari 455 tahanan, terdapat 273 napi
kasus korupsi. Saat ini Lapas Sukamiskin memang sudah ditetapkan menjadi
Lapas untuk para napi kasus korupsi.
Di antara para napi kasus
korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin, terdapat beberapa nama yang selama
ini menghiasi pemberitaan, baik berkasus di KPK maupun Kejaksaan. Di
blok barat atas, antara lain terdapat Fahd Al Fouz (kasus korupsi proyek
Al Quran), Haposan Hutagalung (kasus pajak), Wafid Muharam (kasus suap
Wisma Atlet), Bahasyim Assifie (kasus pajak), mantan Mendagri Hari
Sabarno, dan Anggodo Widjojo.
Di blok timur atas, antara lain
terdapat Widjanarko Puspoyo, Gayus Tambunan, Eddi Widiono, Andrian
Waworuntu, dan mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin. Di Blok
utara atas, antara lain terdapat Putranefo Alexander. Dan di blok
selatan atas, antara lain terdapat Cirus Sinaga.
Tidak semua sel
kasus korupsi diperiksa, karena keterbatasan waktu. Denny mengecek
beberapa napi yang selama ini menjadi sorotan. Para napi yang dicek
adalah Nazaruddin, Gayus Tambunan, Andrian Waworuntu, Anggodo Widjojo,
Agusrin M Najamuddin, Widjanarko Puspoyo, dan seorang napi bernama
Hartono.
Semua napi yang dicek itu berada di dalam selnya
masing-masing. Semua bersedia ditemui dan digeledah kamarnya. Hanya
Nazaruddin yang tidak mau ditemui. "Maaf saya sedang istirahat," kata
Nazaruddin dengan suara khasnya dan hanya memperlihatkan matanya dari
lubang pintu. Namun, Nazaruddin sempat berkomunikasi sekitar 5 menit.
Sedangkan
Gayus Tambunan bersedia ditemui dengan syarat tidak disorot kamera.
Namun Gayus sempat menyampaikan curhatnya agak lama. Dia juga menegaskan
selama ini tetap berada di sel, kecuali kalau sakit dan memerlukan
pengobatan di luar. "Saya apa adanya. Kalau saya sakit, ya saya bilang
sakit," kata Gayus saat disinggung mengenai dirinya yang sempat dirawat
di RS Santosa, Bandung beberapa waktu lalu.
Dari Lapas
Sukamiskin, Denny Indraya kemudian bergerak ke Jakarta lagi menuju Rutan
Cipinang. Tiba di Rutan Cipinang sekitar pukul 03.30 WIB. Tidak ada
penjaga berada di pos di dekat pintu masuk Rutan. Akhirnya ajudan Denny
dan staf Kemenkum HAM membuka pintu secara paksa dengan alat seadanya.
Di
Rutan Cipinang, Denny Indrayana mengecek sejumlah sel, antara lain sel
mantan Ketua DPRD Jateng Murdoko, pegawai Ditjen Pajak Eko Damaryanto,
dan tersangka kasus suap impor sapi Arya Abdi Effendy.
Ada
sekitar 8 napi dan tahanan yang dicek Denny dan semuanya berada di dalam
sel tahanan. Tidak ada yang tidur di luar sel. Kepala Rutan Cipinang
Rochkidam dan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Christo Victor juga
memastikan semua napi dan tahanan kasus korupsi berada di dalam sel.
Dari data yang ada di Rutan Cipinang, hanya ada 4 napi yang sedag
dirawat di RS Polri Kramatjati dan RS Pengayoman. Namun, keempatnya
bukan napi atau tahanan kasus korupsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar