TRIBUNNEWS.COM TASIKMALAYA, - Memasuki awal tahun
2014 harga sejumlah sayuran di pasar Kota Tasikmalaya naik menyusul
mulai langkanya komoditas tersebut. Bahkan harga tomat melambung 300
persen dari sekitar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per kg. Melambungnya harga
tomat terjadi sejak sepekan terakhir ini.
Salah seorang pedagang
sayuran di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Ara (34), saat
ditemui Rabu (1/1), mengungkapkan, harga tomat sejak seminggu terakhir
ini naik fantastis mencapai Rp 6.500 per kg. "Ini sudah berlangsung
sekitar seminggu, Pak. Termasuk sayuran lainnya. Tapi yang lain naiknya
wajar," ujarnya.
Melambungnya harga tomat, menurut Ara, dipicu
oleh kelangkaan sayuran yang biasa digunakan untuk bumbu itu di pasaran.
"Pasokan dari Garut berkurang drastis sejak seminggu terakhir ini. Jika
datang tomat langsung diserbu pedagang, sehingga harga dari bandar pun
naik," katanya.
Hal senada dillontarkan pedagang sayuran lainnya,
Heri (32). "Harga tomat sekarang Rp 6.000 per kg. Sebelumnya hanya
sekitar Rp 2.000 saja. Bahkan sebelum kenaikan drastis ini harganya
sempat rendah lagi Rp 1.500 per kg. Karena saat ini sedang banjir
tomat," ungkapnya.
Heri memperkirakan melambungnya harga tomat
akan masih berlangsung mengingat masa panen di Garut masih lama. "Kata
bandar yang memasok tomat dari Garut, melambungnya harga tomat ini masih
akan lama karena belum memasuki masa panen massal. Pasokan yang ada
sekarang merupakan hasil panen petani perseorangan," paparnya.
Sejumlah
ibu rumah tangga yang membeli sayur-sayuran terkejut dengan
melambungnya harga tomat tersebut. Namun mereka masih bisa bernapas lega
karena harga komoditas lainnya masih relatif stabil walau terjadi
kenaikan. "Saya sempat terkejut tomat harganya naik, dari dua ribu jadi
enam ribu," tutur Iis (46), warga Jalan Argasari, Kecamatan Cihideung.
Tapi
untungnya, kata Iis, kenaikan drastis itu hanya pada tomat saja.
Sementara kebutuhan lain seperti daging ayam relatif stabil dengan harga
Rp 28.000 per kg. "Walau sebenarnya daging ayam naik, tapi tidak
terlalu tinggi kenaikannya," ujarnya, seraya berharap, harga kebutuhan
segera turun kembali. (stf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar