Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Enam dari tujuh tokoh dengan latar belakang
berbeda berkumpul di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, sebagai
embrio pembentukan tim independen yang diharapkan dapat meredam kisruh
di KPK-Polri. Meski tidak ada batas waktu dalam penyelesaiannya, mantan
wakil Kapolri Komjen (Purn) Oegroseno berharap dapat menyelesaikannya
lebih cepat.
"Tidak ada target waktu, namun lebih cepat lebih baik," kata Oegroseno saat berbincang dengan detikcom, Minggu (25/1/2015).
Tim
ini nantinya akan mencari informasi kepada dua pihak, KPK-Polri,
terkait proses hukum yang kedua institusi tersebut perankan.
Khususnya dalam kasus yang menjerat Komjen Budi Gunawan di KPK, dan komisioner Bambang Widjojanto di Bareskrim Polri.
"Presiden serius melihat permasalahan yang berkembang di masyarakat ini," jelas Oegroseno.
Hasil
dari penggalian informasi itu nantinya akan disampaikan kepada Presiden
Joko Widodo untuk kemudian akan digunakan sebagai pertimbangan
mengambil sebuah keputusan.
"Semoga ke depan penegakan hukum transparan, dan situasi lebih baik," kata Oegro.
Dalam
pertemuan pertama dengan presiden tersebut, kata Oegro, belum banyak
yang dibicarakan. Masing-masing tokoh dalam pertemuan tersebut
memberikan beberapa masukan kepada Presiden.
Selain dirinya ada
pula mantan Ketua MK Jimly Assidiqqie, mantan pimpinan KPK Erry Riyana
dan Tumpak Hatorangan, pengajar Akpol Bambang Widodo Umar, dan ahli
hukum UI Hikmahanto Juwana. Ada pun tokoh yang belum hadir yakni Buya
Syafii Maarif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar