Pewarta: Endang Sukarelawati
Malang (ANTARA News) - Ribuan unit rumah "liar" yang berdiri di
sepanjang kawasan daerah aliran sungai (DAS) Brantas di Kota Malang,
Jawa Timur, dalam waktu dekat ini segera ditertibkan dan penghuninya
dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa yang dibangun pemkot setempat.
Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang, Teddy
Soemarna, Senin, mengakui jumlah bangunan liar yang berdiri di sepanjang
DAS Brastas di daerah itu lebih dari 10 ribu unit. Bangunan tersebut
dianggap liar karena tidak berizin dan berdiri di bantaran sungai.
"Saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap seluruh bangunan
liar yang berada di bantaran sungai tersebut. Kami akan menertibkan dan
menatanya kembali dan pembersihan bangunan liar di bantaran sungai ini
menjadi pekerjaan rumah bagi kami," ujarnya.
Menurut dia, selain bangunannya yang tak berizin alias liar, ribuan
bangunan itu juga sangat membahayakan penghuninya, apalagi ketika musim
hujan, bangunan tersebut rawan longsor karena tergerus air hujan.
Oleh karena itu, lanjutnya, setelah dilakukan pendataan, pihaknya
bakal merelokasi penghuni rumah yang berada di sepanjang DAS Brantas
tersebut. Untuk menampung mereka, Pemkot Malang sudah membangun rumah
susun sederhana sewa (rusunawa) di sejumlah lokasi, khusus bagi warga
yang selama ini menempati bantaran sungai.
Saat ini, lanjutnya, sudah ada dua bangunan rusunawa khusus untuk
penghuni DAS Brantas di kawasan Kelurahan Buring, yakni Buring I dan II.
Rusunawa Buring II, diprioritaskan untuk menampung warga Muharto yang
tinggal di DAS Brantas.
Ia mengemukakan saat ini masih dilakukan proses seleksi, karena
tidak semua warga bisa mendapatkan rusunawa tersebut. Untuk mendapatkan
rusunawa tersebut, harus memenuhi sejumlah kriteria dan persyaratan.
Selain membangun Rusunawa Buring I dan II, lanjutnya, Pemkot Malang
juga bakal membangun rusunawa di kawasan Tlogomas dengan daya tampung
yang lebih banyak karena akan dibangun 10 lantai di atas lahan seluas 16
ribu meter persegi. Sedangkan Rusunawa Buring I dan II dibangun lima
lantai yang berkapasitas sebanyak 196 unit.
"Rusunawa Tlogomas bakal dibangun tahun ini juga, sebab pemkot
sudah mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah pusat untuk bangunan
fisiknya karena lahannya sudah disiapkan, yakni tanah bengkok seluas 16
ribu meter persegi," ujarnya.
Rusunawa Buring I saat ini sudah ditempati sebagian warga yang
direlokasi dari kawasan DAS Brantas. Bangunan rusunawa tersebut setiap
unitnya rata-rata seluas 21 meter persegi dengan satu ruang tamu, kamar
tidur, kamar mandi dengan kloset duduk dan dilengkapi shower, dapur dan
balkon untuk menjemur yang seluruhnya menggunakan material keramik.
Selain itu, juga dilengkapi dengan fasilitas bagi penyandang
disabelitas dan disediakan dua unit khusus untuk disabelitas di lantai
dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar