Jpnn
JAKARTA - Presiden
Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko tak menampik bahwa kabar
pilotnya, berinisial FI yang sempat dinyatakan positif menggunakan obat
terlarang membuat image maskapainya buruk di mata publik.
Terlebih, pernyataan itu mencuat
beberapa hari setelah adanya musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501,
pada Minggu (28/1) lalu. Dengan adanya klarifikasi tersebut, kata Sunu,
sangat membantu AirAsia dari penilaian negatif.
"Tentu saja hal ini melegakan kami,
bahwa pilot kami tidak menggunakan narkoba. Diharapkan ini dapat
memperbaiki image kami di media, terutama untuk pilot FI," ujar Sunu
saat menggelar jumpa pers di Gedung BNN, Jakarta, Senin (26/1).
Meski demikian, Sunu menegaskan bahwa
pihaknya mendukung upaya untuk membebaskan seluruh awaknya dari jeratan
narkoba. Sunu juga tidak keberatan bila BNN maupun Kemenhub melakukan
pemeriksaan secara dadakan terkait narkotika.
"Kami menyampaikan selalu aware terhadap
potensi penyalahgunaan narkoba. AirAsia Indonesia tiap tahun mengadakan
random check bersama BNN. Kami selalu terbuka untuk bekerjasama dengan
pihak manapun terkait dalam memerangi penggunaan narkoba, khususnya di
lingkungan transportasi udara," papar Sunu.
Terakhir, ia mengucapkan terimakasih
pada seluruh awak kru yang pada 1 Januari 2015 sudah kooperatif dan
memudahkan pemeriksaan terkait narkoba yang dilakukan oleh tim Balai
Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian
Pesawat Udara Kemenhub, di Bandara Ngurah Rai.
"Secara nyata, Captain FI mengikuti
seluruh proses pemeriksaan hingga kini dinyatakan bersih dari narkoba.
Saya ucapkan terima kasih kepada Captain FI dan seluruh pihak yang
terlibat," tandasnya. (chi/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar