Jakarta (ANTARA News) - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, membenarkan pernyataan anggota Tim Verifikasi Fraksi Partai Demokrat, cukup banyak orang berperilaku seperti Mindo Rosalina Manulang atau "Rosa-Rosa" lainnya di Gedung DPR RI.

"Benar, memang banyak praktik serupa seperti dilakukan Rosa Manullang di Gedung DPR RI," kata Emerson Yuntho usai diskusi "Polemik: Ketika Proyek Sea Games diproyekkan", di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, praktik broker layaknya dilakukan Rosa Manullang sering ditemui di Gedung DPR RI.

Tidak terlalu sulit, kata dia, menemukan orang-orang berperilaku seperti itu di Gedung DPR RI.

"Para broker bekerja, biasanya berkoalisi dengan makelar, kontraktor, birokrat, dan anggota DPR RI," katanya.

Menurut dia, kasus suap terhadap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga merupakan permainan dari broker dan makelar untuk mendorong suatu proyek agar bisa segera terealisasi.

Pada kesempatan tersebut, Emerson juga menganalogkan dengan kasus kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR RI, Abdul Hadi Djamal, dimana ada sebuah proyek yang tiba-tiba disetujui dibangun, namun sebelumnya tidak ada pembicaraan maupun sosialisasi.

"Hal serupa terjadi pula di kasus suap Sesmenpora dan kasus lainnya," kata dia.

Sebelumnya, anggota Tim Verifikasi Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan, Mindo Rosalina Manulang banyak mengenal anggota DPR RI, khususnya anggota Panitia Anggaran DPR RI.

Menurut dia, fakta tersebut diperoleh setelah Tim Verifikasi Fraksi Partai Demokrat melakukan klarifikasi terhadap beberapa kader Partai Demokrat.

"Rosa sering ke DPR RI dan banyak kenal dengan anggota Panitia Anggaran," kata Ruhut Sitompul, di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (13/5).

Menurut Ruhut, dirinya tidak mengetahui persis mengapa Rosa sering bertemu Panitia Anggaran, dengan alasan dirinya bukan anggota Panitia Anggaran.
(T.R024)