BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 14 Mei 2011

ICW: KPK Harus Berani Usut Kader Demokrat

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, mengatakan bahwa pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus berani mengusut tuntas kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan, yang diduga melibatkan kader Partai Demokrat.

"Ketua KPK Busyro Muqqodas harus menegaskan, bahwa KPK berani mengusut tuntas kasus dugaan suap yang disinyalir terkait dengan kader Partai Demokrat," kata Emerson Yuntho, pada diskusi "Polemik: Ketika Proyek Sea Games diproyekkan", di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia Busyro Moqqodas juga harus berani menegaskan bahwa KPK tidak diintervensi dalam pengusutan kasus dugaan suap pada proyek pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan.

Karena sampai saat ini, kata dia, KPK masih berkonsentrasi pada tiga tersangka kasus tersebut, yakni Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram, Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manullang, serta Direktur Marketing PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris.

Menurut dia, Sejak kasus dugaan suap tersebut terungkap pada 21 April lalu hingga saat ini KPK belum memanggil kader Partai Demokrat untuk dimintai keterangan.

Padahal, kata dia, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Presiden Republik Indonesia, sudah menegaskan agar KPK memproses dugaan suap dengan meminta keterangan terhadap kader partainya jika dinilai harus dimintai keterangan, tanpa merasa sungkan terhadap Partai Demokrat.

Sementara itu, Pengamat politik dari Charta Politik mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah membuat pernyataan, bahwa Partai Demokrat bisa menjadi percontohan bagi partai politik lain dalam kasus korupsi.

Karena itu, dengan munculnya sinyalemen yang menyebutkan kader Partai Demokrat terkait dugaan suap, maka Partai Demokrat harus bersikap tegas dan transparan untuk menghindari tanda tanya masyarakat.

Dua kader Partai Demokrat disinyalir terlibat pada dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang, adalah Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Anglina Sondakh.

Dugaan suap proyek pembangunan Wisma Altet untuk Sea Games terungkap setelah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram tertangkap oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang kerjanya di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, pada 21 April 211.

Saat itu, Wafid Muharram menerima tamu, yakni Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manullang dan Direktur Marketing PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris.

Tidak ada komentar: