BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 16 Mei 2011

Istana Menjawab Survei IndoBarometer

"Situasi berbeda, dunia internasional pun beda," kata Julian Pasha, Juru Bicara Presiden

VIVAnews - Survei IndoBarometer April-Mei 2011 menyebut adanya penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, hasil survei juga menyebut masyarakat merindukan zaman pemerintahan Soeharto dan bahkan Soeharto ditemukan lebih disukai daripada SBY.

Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan hasil survei tersebut cukup mengejutkan. Julian mempertanyakan responden survei. "Dari mana atau apa parameter siapa publik yang menjadi responden," kata Julian ketika dihubungi VIVAnews, Senin 16 Mei 2011.

Responden survei, menurut Julian, sangat membingungkan karena tidak dicantumkan secara detail apa yang menjadi subjek pertanyaan dan parameter yang lebih lengkap.

Menurut dia, masa Reformasi tidak bisa dibandingkan dengan Orde Baru. Alasan Julian, karena situasi dan kondisi saat ini dengan 13 tahun lalu jauh berbeda. "Situasi berbeda, dunia internasional pun berbeda," kata dia.

Permasalahan yang ada di masa orde baru, dinilai Julian lebih kompleks ketimbang saat ini sehingga perlu deskripsi lebih jelas terkait survei tersebut. "Saya tidak mau terlalu naif dan menyederhanakan situasi," katanya.

Lebih lanjut Julian mengatakan, pemerintahan SBY saat ini masih belum sempurna namun apabila dianggap gagal hal itu sulit untuk dipahami. "Kalau dianggap gagal, itu benar-benar kekeliruan yang berlebihan."

Sebelumnya, dalam rapat kerja pemerintah dengan dunia usaha beberapa waktu lalu, Presiden SBY pernah membandingkan zaman dia dengan masa pemerintahan Soeharto. "Pemerintahan top down. Presiden bisa berbuat banyak," kata SBY di Istana Bogor, Jawa Barat.

Dia juga membandingkan persoalan bisnis zaman Soeharto dengan saat ini. "Bisnis dulu bisa diatur dan ditata. Belum berlaku sistem otonomi daerah seperti sekarang ini," kata dia.

Indo Barometer melakukan survei dengan 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia pada tanggal 25 April sampai 4 Mei 2011. Dari jumlah itu, Indo Barometer menemukan, 40,9 persen memilih kondisi pada saat masa Orde Baru. "Hanya 22,8 persen yang memilih kondisi saat ini (di masa Reformasi)," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu 15 Mei 2011.

Tidak ada komentar: