BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 15 Mei 2011

Kapolri Didesak Ungkap Protap Penyergapan Teroris

INILAH.COM, Jakarta - Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo didesak untuk mengungkapkan protap penyergapan Densus 88 Anti Teror yang menyebabkan tewasnya seorang pedagang angkringan di Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Komisi III dalam raker dengan Kapolri yang akan datang mempertanyakan protap penindakan dan pemberantasan terorisme," ujar anggota Komisi III Nasir Jamil kepada INILAH.COM, Sabtu (14/5/2011) malam.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyesalkan tindak penyerangan yang dinilai terlalu menonjolkan kekuatan di kawasan padat penduduk, sehingga menewaskan Nuriman, seorang pedagang angkringan.
"Komisi III mendukung polri utk memberantas teroris, tapi tentunya harus terukur dan tepat sasaran," ujarnya.
Dengan tewasnya rakyat sipil tersebut, Nasir mengakhawatirkan akan menimbulkan pandangan negatif terhadap institusi kepolisian.
"Meninggalnya warga sipil itu tentu semakin membuat polisi tidak akan mendapat simpati dan dukungan publik dalam penanganan dan pemberantasan teroris," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88, Sabtu dini hari tadi menyergap 2 terduga teroris di Jalan Pelajar Pejuang, Cemani Sukoharjo, Jawa Tengah. Aksi baku tembak tidak dapat dihindarkan dalam penyergapan tersebut yang menyebabkan 3 orang tewas.
Diantara 3 orang tewas tersebut, 2 diantaranya adalah terduga teroris bernama Sigit Qurdowi dan Hendro. Sementara 1 orang lainnya adalah pedagang nasi angkringan, Nuriman.
Mabes Polri mengaku, Nuriman tewas karena terkena peluru dari terduga teroris. Saat kejadian, Nuriman diketahui tengah berada di TKP.[iaf]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gr

Tidak ada komentar: