BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 14 Mei 2011

Merpati Dianjurkan Pakai Pesawat Dalam Negeri

Pesawat jenis Xian MA-60 milik Merpati, yang jatuh di laut Papua, adalah buatan China. 

VIVAnews - Menteri Perindustrian M.S Hidayat menyarankan maskapai penerbangan nasional, seperti Merpati, menggunakan pesawat buatan Indonesia. Teknologi dirgantara di tanah air pun, lanjut dia, sudah memadai untuk membuat pesawat.

"Pesawat seperti [yang digunakan] Merpati itu dibuat di Indonesia saja lah," ujar Hidayat usai menghadiri peresmian konsentrasi manajemen kewirausahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali, Sabtu 14 Mei 2011.

Menurut Hidayat, industri dirgantara Indonesia secara teknologi sangat memadai. Saat ini, terangnya, PT dirgantara Indonesia sedang kebanjiran order pembuatan pesawat CN 235 dari beberapa negara, di antaranya Korea Selatan dan Thailand.

"Korea dan Thailand memesan pesawat jenis CN 235 ke Indonesia. Jadi, industri dirgantara kita itu secara teknologi sebetulnya sangat memadai," jelasnya.

Meski secara teknologi memadai, namun Hidayat mengakui produksi pesawat di dalam negeri masih ada kendala. Ini terkait manajerial keuangan yang kurang memadai. Hidayat berjanji untuk segera memperbaiki manajerial dan memberikan suntikan dana bagi PT Dirgantara Indonesia.

"Tetapi itu bagian dari warisan masa lalu. Ke depan, kita akan perbaiki. Tinggal kita bantu finansial back-upnya agar bisa produksi lebih banyak lagi," katanya.

Dia juga menyarankan kepada maskapai penerbangan Indonesia untuk menggunakan pesawat jenis CN 235 buatan Indonesia untuk penerbangan antar pulau.

"Transportasi antarpulau bisa dilayani dengan pesawat CN 235. Industri kita sangat memadai. Apalagi, kita juga sudah punya sertifikat FAA," imbuhnya.
Seperti diketahui, pesawat jenis Xian MA-60 milik Merpati yang jatuh di laut dekat Bandara Kaimana, Papua Barat merupakan pesawat buatan China. Kecelakaan tersebut menewaskan 25 penumpang dan awak pesawat.

Tidak ada komentar: