BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 15 Mei 2011

Siswa Ciptakan Rekor MURI

 Jpnn
BANDUNG - Museum Rekor-Dunia Indonesia yang sebelumnya dikenal Museum Rekor Indonesia (MURI), memberikan catatan rekor teranyar untuk rampak kacapi Sunda terbanyak, yang berlangsung di sela-sela Festival Budaya dan Pariwisata di Curug Nini, Cikole, Gunung Tangkubanparahu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Manajer MURI J Ngadri mengatakan, penghargaan itu diberikan karena dalam saat bersamaan dimainkan sebanyak 73 kacapi oleh 73 siswa-siswi. "Sebelumnya untuk rekor rampak kacapi Sunda ini belum ada. Kalau pun ada itu merupakan kolaborasi kacapi Cina dan Sunda. Saat itu dalam waktu yang bersamaan dimainkan sebanyak 117 kacapi di mana kacapi Cinanya dimainkan sebanyak 97 buah," katanya di sela-sela Festival Budaya dan Pariwisata, Sabtu (14/5).

Menurut dia, rekor kolaborasi kacapi Cina dan Sunda itu terjadi pada 2008 lalu. Namun, dia pun menyayangkan mengenai jumlah angka yang diciptakan. Sebab, dia mengaku semula panitia merencanakan jumlah pemain rampak kacapi itu mencapai 250 orang.

Mengenai peserta yang memecahkan rekor MURI itu diungkapkan Tuti Agustiani dan Dedeh Kurniasih, pembimbing ekstrakurikuler karawitan Yayasan Paguyuban Pasundan Bandung. "Ke-73 siswa itu berasal dari SMP Pasundan 4 dan 12 Bandung, SMP Katapang, SMK Pasundan 1, dan SMA Pasundan 5," kata Tuti yang juga mengajar di berbagai lembaga pendidikan di lingkungan Pasundan.

Tuti mengatakan, pada rampak kacapi kali itu mereka membawa dua tembang yakni Sabilulungan dan Seuneu Bandung. Dikarenakan siswa-siswi tersebut terbiasa memainkan alat musik berdawai, dia mengaku hanya tiga kali latihan bersama.
Sedangkan, pembimbing konser rampak kacapi, Ence Suryana, mengatakan, memainkan kacapi tersebut sebagai ciri khas pasundan yang sudah sepatutnya dilestarikan. "Kacapi yang dimainkan ini merupakan kacapi siter atau kacapi untuk ngawih," tuturnya.

Penciptaan rekor itu disaksikan Ketua DPR RI Marzuki Alie yang didaulat untuk membuka festival. Selain itu, hadir Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, Wakil Bupati Bandung Barat Ernawan Natasaputra, dan Kepala Unit Perum Perhutani III Jabar Banten Bambang Setiabudi sebagai pemilik wilayah yang dipakai festival yang digelar pada 14-21 Mei itu.

Saat melihat puluhan siswa itu memainkan kacapi, Marzuki bahkan meminta tembang Bubuy Bulan untuk dimainkan. Tak pelak, saat dentingan kacapi itu berbunyi serempak semua penonton pun menyanyikan bersama lagu yang sudah akrab di telinga masyarakat Parahyangan. (don)

Tidak ada komentar: